BUNTOK/tabengan.com – Berdasarkan hasil survei daerah dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Barito Selatan (Barsel) 2004 lalu, telah ditemukan 15 penderita positif mengidap penyakit filariasis (mikrofilaria) di wilayah setempat.
Oleh karena itu, Barsel dinyatakan endemis penyakit kaki gajah (Filariasis), sehingga Dinkes memberikan obat pencegahan massal penyakit kaki gajah keseluruh pelusuk desa se Barsel.
Demikian diungkapkan ketua panitia Anita Aprilisa saat acara pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis tingkat kabupaten Barsel tahun 2017 di Aula Bappeda setempat, akhir pekan kemarin.
Anita melanjutkan, pertemuan ini terlaksana atas dasar Surat Direktur P2PTVZ Dirjen P2P Kemenkes RI No PV.04.01 /3/1086/2017 dan dilanjuti Surat Dinkes Provpinsi Kalteng No 359/P2P-1/IV 2017 terkait pertemuan monitoring dan evaluasi dalam rangka POPM Filariasis di Kalteng.
Sedangkan tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kesinambungan kegiatan eliminasi filariasis di Barsel, secara khusus untuk meningkatkan pengetahuan secara menyeluruh terhadap penyakit kaki gajah dan terkoordinasi di wilayah Barsel.
“Melalui pertemuan ini diharapkan ada masukan dan pengetahuan demi terlaksananya eliminasi filariasis sesuai target dan program, baik dari lintas sektor maupun lintas program. Dan tercapainya kesempatan untuk meningkatkan kerja sama dalam mencari solusi mengatasi penyakit filariasis yang dihadapi masyarakat,” jelas dia.
Adapun narasumber dari kabid P2P Dinkes Barsel dr.Djulia Karniadia Blar, Anita Aprilisa dan Sarpornomo, serta sejumlah pakar kesehatan dari Kementrian Kesehatan RI, Dinkes Provinsi Kalteng, Dinas PMD dan Dinkes Barsel.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 78 orang peserta baik lokal dan dari luar kota. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari 19-2o Mei 2017. c-lis