Kotim Raih WTP Secara Murni

SAMPIT/tabengan.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) memastikan bahwa peraihan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas laporan keuangan daerah murni berdasarkan penilaian dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Putu Sudarsana menegaskan, pemeriksaan dan penilaian yang dilaksanakan BPK untuk laporan keuangan daerah selalu dilaksanakan dengan hati-hati. Bahkan, setiap auditor BPK yang memeriksa tidak mau menerima suguhan makanan ataupun minum yang disediakan oleh pemerintah setempat.

“Mereka itu kita sediakan air mineral saja ditolak, tidak mau sama sekali menerima apapun suguhan yang kami berikan,” tegas Putu, yang saat itu bersama Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri di ruang kerjanya, Rabu (31/5).

Sehingga, menurut Putu, apabila suguhan makanan minuman saja ditolak, maka sudah pasti seluruh auditor BPK yang melakukan pemeriksaan sama sekali tidak bisa disuap oleh siapapun.

Keprofesionalan BPK pun, kata Putu, diperlihatkan seperti dengan melakukan pemeriksaan laporan keuangan secara lebih detail. Bahkan mereka tidak mengenal waktu, terkadang pemeriksaan bisa sampai dilakukan hingga larut malam.

“Jadi opini WTP yang kita raih ini murni hasil dari penilaian BPK. Tidak ada suap menyuap. Ini penilaian real dari mereka dan hasil dari kerja keras pemda dalam memebanhi laporan keuangan daerah,” terangnya.

Selain itu, ia juga menyayangkan tindakan salah satu oknum auditor BPK yang kedapatan KPK menerima suap untuk peraihan penilaian WTP di beberapa daerah. Karena akibatnya seluruh daerah yang mendapatkan penilaian WTP menjadi terkena imbas kecurigaan bahwa opini yang mereka raih hasil dari menyuap. Untuk mendapatkan peraihan opini WTP sendiri diakui Putu bukan hal yang mudah dan tidak seperti membalik telapak tangan. Apalagi peraihan opini WTP baru tiga kali diraih Kotim setelah sebelumnya hanya meraih opini wajar dengan pengecualian (WDP) dan puluhan tahun mendapat opini Disclaimer. Menurutnya, untuk meriah opini terbaik itu pihaknya melakukan pembenahan laporan keuangan disana sini. Terutama untuk pembenahan masalah aset yang menjadi momok Kotim sulit meraih opini WTP.

“Kita terus belajar dan selalu membenahi apa-apa saja yang dinyatakan kurang. Kami juga selalu berkonsultasi supaya laporan bisa baik. Dan hasil WTP ini merupakan jawaban atas kerja keras yang kami lakukan,” tandasnya. c-may