PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Sebanyak 357 peserta dari Prajurit TNI, tokoh dan pemuda lintas agama, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Kaharingan, melaksanakan kegiatan membersihkan 12 Masjid di Kota Palangka Raya, Jumat (2/5).
“Ini inisiatif masyarakat nonmuslim. Ini bukti kebersamaan tidak hanya di mulut tapi dipraktikkan dan diaplikasikan,” puji Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg Kolonel Arm M Naudi Nurdika selaku fasilitator kegiatan.
Sasaran kegiatan adalah Masjid Salahuddin, Raudathul Jannah, Jami Annur, Ar Rahman, Nor Iman, At Taqwa, Aqidah, Al-Hijra, Al-Husna, Al-Mumin, Darusalam dan Kubah Hijau. Para peserta bergembira dengan kegiatan ini bahkan sebelum mereka berangkat.
“Baru pertama kali naik truk tentara,” kata seorang pemuda dengan riang dari atas truk.
Satu unit bus dan sembilan truk militer pengangkut personel bergerak menyebar ke beberapa lokasi sasaran. Tidak hanya pemuda, sejumlah pendeta Kristen dan Hindu turut mengikuti kegiatan pembersihan sejumlah masjid. Hujan yang sempat mengguyur Palangka Raya tidak mengendurkan semangat para peserta melaksanakan pembersihan lingkungan masjid.
Naudi mengatakan, kegiatan lintas agama tidak boleh sekadar seremonial namun harus terlaksana di lapangan secara rutin. Tidak hanya pada masjid tapi juga gereja, pura dan tempat ibadah lainnya. Dia menyebut Kalimantan Tengah sebagai contoh keberagaman yang mengagungkan falsafah Huma Betang sebagai gambaran Pancasila.
“Sehingga kebersamaan kita sebagai umat beragama terus terjalin,” ujar Naudi.
Tidak hanya di Kota Palangka Raya, Naudi berjanji akan memerintahkan para komandan Kodim di kabupaten se-Kalteng untuk melaksanakan kegiatan serupa.
“Dari sinilah bibit perlu tertanam di hati seseorang sehingga tidak ada rasa iri hati, cemburu dan hujat menghujat demi persatuan dan kesatuan NKRI,” ucap Ketua Pengurus Masjid Jami Annur, Alif Abdulah.
Alif menyebut selama ini Indonesia telah diadu domba orang-orang tak bertanggungjawab melalui media sosial yang gencar dan tidak terkontrol. “Ini merupakan tantangan bagi umat beragama. Jangan mudah terpancing dan terprovokasi,” pinta Alif.
Terpisah, Pendeta Christin Mangandiansong dari Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Anugerah Palangka Raya berharap, ke depan agar kegiatan serupa dilaksanakan sebelum terjadi berbagai insiden dan peristiwa.
“Kegiatan ini sangat baik untuk menjaga kesatuan dan persatuan antarumat beragama. Keinginan ini harus bertumbuh dalam hati semua agama di bumi nusantara ini,” ujar Christin.
Pengurus Suka Duka Hindu Dharma Kota Palangka Raya, Wayan Pait menyatakan kebhinekaan terus tergerus. Dengan kegiatan bersama ini, seluruh pihak dapat bekerjasama membangun Kalteng. “Kami harap kegiatan terus berlanjut. Bila kami Hindu ada kegiatan, pihak Islam dan Kristen juga bisa datang,” kata Wayan. dre