KUALA KAPUAS/tabengan.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Apendi mengatakan bahwa kabupaten setempat salah satu penyumbang terbesar angka stunting di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Karena itu Dinkes setempat melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.
Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir. Biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.
“Berdasarkan riset pemerintah pusat bahwa Kabupaten Kapuas dikategorikan salah satu penyumbang terbesar angka stunting yaitu 41,53 persen,” tutur dia ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Apendi mengatakan pihaknya merencanakan pada tahun 2023 bisa menurunkan angka stunting dibawah 20 persen. Tentunya dengan berbagai upaya yang dilakukan sehingga mampu menurunkan angka stunting.
“Untuk menurunkan angka stunting di daerah ini perlu dukungan lintas sektor, tidak bisa sempurna apabila lintas sektor atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain tidak mendukung,” ujarnya.
Dinkes sendiri, sambung Apendi, hanya mendukung 30 persen saja untuk menurunkan angka stunting. Selebihnya dukungan dari OPD lain, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUPRPKP, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas PMD dan Pemerintahan Desa.
Apendi berharap kepada masyarakat untuk tidak memandang remeh masalah gizi, sanitasi lingkungan, dan posyandu. Karena berbagai bidang itulah tempat memantau gizi anak.
“Jadi ke depan agar masyarakat lebih giat lagi memperhatikan anak balitanya dan berprilakulah hidup bersih dan sehat,” pesan Apendi. c-hr