PALANGKA RAYA/tabengan.com – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kalimantan Tengah (DPA Kalteng) memberikan penghargaan kepada pengunjung perpustakaan. Piagam, plakat dan uang pembinaan diberikan kepada mereka yang secara rutin dan rajin mengunjungi perpustakaan.
Ada 6 kategori pemustaka yang diberikan penghargaan oleh DPA Kalteng. Pemustaka ini dari berbagai kalangan, seperti tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, perguruan tinggi, aparatur sipil negara (ASN), dan masyarakat umum.
Hasil penilaian DPA Kalteng, A. Siwayanta terpilih sebagai pemustaka tertua yang layak mendapatkan penghargaan bersama dengan pemustaka lain. Pensiunan guru berusia 79 tahun ini sangat rutin mengunjungi perpustakaan.
Meski rumahnya di Jalan Adonis Samad, tidak menurunkan semangat untuk mengunjungi perpustakaan demi menambah pengetahuan terbaru. Tidak saja rutin berkunjung ke perpustakaan, Siwayanta juga pribadi yang sangat sopan, tertib, disiplin, dan mampu memengaruhi orang lain agar berkunjung ke perpustakaan.
Di usia yang demikian tua, Siwayanta mengayuh sepeda ontelnya untuk mengunjungi perpustakaan semata mendapatkan pengetahuan tambahan yang terbaru, di mana saat zamannya masih belum ada. Misalnya teori himpunan dan korelasi yang pada zaman dulu masih belum ada. Salah satu alasan rutin mengunjungi perpustakaan adalah sebagai gaya hidup.
Menurut Siwayanta, masyarakat diharapkan ada gaya hidup untuk membaca. Membaca dapat menjadi evaluasi diri apa yang menjadi kekurangan selama ini, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan. Apa yang tidak ada pada zaman dulu, mau tidak mau sekarang harus mempelajari, demi mengikuti perkembangan terbaru pengetahuan.
“Saya pensiunan guru yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah Pendidikan Guru (SPG), dan terakhir adalah Kepala SMP. Ketinggalan ilmu pengetahuan karena di zaman yang lalu, sehingga mendapatkan ilmu pengetahuan terbaru hanya dapat dilakukan dengan membaca. Namun disayangkan, minat baca generasi muda sekarang ini hanya sekitar 50 persen,” kata Siwayanta, usai mendapatkan penghargaan dari DPA Kalteng atas keaktifan dalam membaca, di Palangka Raya, baru-baru ini.
Sekarang sudah tidak mengajar, kata Siwayanta, namun beraktivitas dengan memberikan les kepada anak-anak SD dan SMP secara gratis. Namun, disayangkan minat untuk les itu masih sangat rendah, meskipun les yang diberikan sifatnya gratis. Ke depan, ingin melakukan kerja sama dengan pihak perpustakaan, bagaimana melakukan pendekatan kepada anak-anak, sehingga mampu menumbuhkan dan meningkatkan minat baca.
Sementara itu, Kepala DPA Kalteng Susana Ria Aden mengaku senang dengan adanya penghargaan kepada para pemustaka yang terpilih untuk mendapatkan penghargaan. Sebagai contoh, Siwayanta merupakan pemustaka tertua yang mendapatkan penghargaan. Diharapkan ini menjadi penghasut dan pemicu bagi masyarakat untuk mau datang dan membaca di perpustakaan.
“Di usia yang sudah mencapai 79 tahun, A. Siwayanta masih rutin mengunjungi perpustakaan dan membaca. DPA Kalteng rencananya akan berkolaborasi bersama dengan pak A. Siwayanta untuk merumuskan sejumlah hal, bagaimana meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda sekarang ini,” kata Susana.
Susana mengakui ketersediaan literatur yang ada saat ini masih sangat terbatas, khususnya untuk kalangan universitas. Namun perlahan, dinas melakukan penambahan secara bertahap, sehingga apa yang dibutuhkan dapat terpenuhi. ded