KM Karya Bersama Karam, 2 ABK Hilang

KUALA PEMBUANG/tabengan.com – Sebuah kapal barang Kapal Motor (KM) Karya Bersama tenggelam pada Sabtu (15/7) pukul 07.00 WIB, di jarak 8 mil perairan Seruyan. Dari 4 orang kru kapal, baru 2 orang yang dikonfirmasi selamat ditemukan oleh nelayan pencari cumi-cumi di titik koordinat 38 mil dari perairan Seruyan, Minggu (16/7) pagi.

Kedua awak kapal yang dikabarkan selamat yakni nakhoda Nasrudin (42), dan anaknya Syahrul Gunawan (19), sedangkan 2 anak buah kapal (ABK) lainnya, Hasan Basri dan Arpah belum diketahui keberadaannya.

Kapolres Seruyan AKBP Nandang Mu’min Wijaya di sela-sela pencarian, mengatakan, informasi awal terjadinya insiden karamnya KM Karya Bersama itu diperoleh dari Dawiah, istri Nasrudin, Dawiah yang pada detik-detik karamnya kapal sempat menghubungi suaminya melalui telepon seluler.

Atas informasi dari suaminya itu, Dawiah kemudian menghubungi Polair Seruyan, bahwa kapal yang dibawa suaminya mengalami kebocoran dan membutuhkan pertolongan segera.
“Jaraknya sekitar 8 mil dari perairan Seruyan,” katanya.

Kemudian Pihak Polres Seruyan berkoordinasi dengan BPBD Seruyan, Pos AL, TNI, PMI, RSUD membentuk tim pencarian dan penyelamatan, berupaya mendatangi lokasi terakhir KM Karya Bersama. Namun, upaya pencarian terhalang kondisi cuaca ekstrem di wilayah itu.

“Karena di titik 8 mil itu gelombangnya mencapai 2 sampai 2,5 meter, sehingga baru sampai 5 mil tim kita tidak bisa melanjutkan pencarian, karena kondisi cuaca tidak memungkinkan, “ ungkapnya.

Pada Minggu (16/7) pagi, tim dan sejumlah media melanjutkan pencarian dengan maksud menjemput 2 korban selamat yang ditemukan kapal cumi-cumi dengan menggunakan tugboat melalui Pelabuhan Laut Segintung. Jarak kapal cumi-cumi yang menyelamatkan 2 korban dari perairan Seruyan berjarak 38 mil.

Namun, upaya penyelamatan kembali mengalami kendala karena gelombang pada Minggu pagi mencapai 2,5-3 meter. Upaya komunikasi melalui jalur radio, belum berhasil menghubungi awak kapal cumi.

“Tadi bersama tim, berupaya melakukan penjemputan, sudah menempuh perjalanan selama 1 jam atau 5 mil, karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan kita putuskan untuk kembali,” terangnya.

“Kita akan terus melanjutkan pencarian berkoordinasi dengan tim Basarnas Sampit, Kodim Sampit, KSOP, Dinas Perhubungan, Direktorat Polair dan Pos Aangkata Laut (AL),“ jelasnya.

Sementara itu, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KKOP) Kuala Pembuang, Abdullah, menyatakan, berdasarkan Surat Persetujuan Pelayaran (SPP) dari KKOP Gelondong, Sedayu Jawa Timur, kapal membawa sembako berkapasitas 28 Gross Town (GT) tersebut berangkat pada Senin (10/7). Jika sesuai jadwal, KM Karya Bersama akan bersandar di Kuala Pembuang pada Sabtu (15/7).

Sebelumnya, ujar Abdullah, KM Karya Bersama berangkat dari Kuala Pembuang pada Kamis (22/6), dengan seluruh kru yang tercatat termasuk nakhoda berjumlah 5 orang yakni, Nasrudin, Hasan Basri, Arpah, Samsul Arifin dan Syahrul Gunawan.

Abdullah menjelaskan, kapal tersebut diketahui juga dilengkapi dengan pelampung jenis baju dan rakit.

“Setiap keberangkatan selalu kami cek, baik itu alat keamanan seperti pelampung dan lainnya, pelampung yang tersedia lebih dari cukup untuk menampung 5 orang, apalagi di sana ada pelampung rakit juga,” terangnya.

Hingga Minggu sore, terpantau pelabuhan bongkar muat samping Pos Polair Seruyan di Jalan Samudin Kuala Pembuang masih dikerumuni keluarga kru kapal KM Karya Bersama, yang berharap keluarganya selamat.

Hanya saja, data awak kapal naas tersebut masih simpang siur. Informasi awak kapal ada yang menyebutkan 4 orang tapi ada juga 5 orang, dan data ini masih terus dicek untuk meluruskan informasi di lapangan.c-bam