PALANGKA RAYA/tabengan.com – Sebanyak 25 orang wartawan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Tengah, akan mengikuti Orientasi Jurnalis Kampanye Gizi Nasional dan Sanitasi. Kegiatan tersebut digagas IMA World Health yang menggandeng PWI Kalteng.
Ketua PWI Kalteng Sutransyah menjelaskan, IMA World Health sendiri merupakan sebuah lembaga non pemerintah yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat. Lembaga tersebut memiliki perwakilan di Indonesia, khusus bergerak dalam bidang kesehatan manusia.
“Kalau program di Indonesia, fokus terhadap peningkatan gizi dan sanitasi. Itu sebagai upaya pencegahan stanting. IMA menggandeng PWI, supaya wartawan di Kalteng mendapatkan pemahaman yang benar terhadap gizi dan sanitasi, untuk mencegah stanting,” ungkap Sutran, Minggu (3/9).
Menurut Sutran, pemahaman tersebut akan diberikan tim IMA kepada sejumlah wartawan dalam kegiatan orientasi jurnalis. Kegiatan sendiri akan digelar Rabu dan Kamis (6-7/9) di Hotel Aquarius. PWI sendiri sudah mengirimkan undangan resmi kepada media dan beberapa PWI kabupaten.
Dijelaskannyan, peserta yang disasar, memang sudah ditentukan dari IMA World Health. Hal itu menyesuaikan lokasi kerja dari lembaga tersebut. Untuk PWI yang diundang ada dari Katingan, Gunung Mas dan Pulang Pisau. Karena ketiga wilayah itu, merupakan lokasi kerja dari kampanye gizi nasional.
“Kerja sama dengan IMA sendiri, sudah terjalin sejak tahun 2016. Ketika itu kita menggelar kegiatan yang sama, untuk jurnalis di Palangka Raya dan Kapuas. Karena waktu itu, IMA mempunyai lokasi kerja di Kapuas,” tegas Sutran.
Sekarang, jelasnya, lokasi kerja IMA bertambah di 3 kabupaten. Karena itu, pelatihan diberikan kepada jurnalis di 3 kabupaten tersebut ditambah dengan perwakilan media yang ada di Palangka Raya. Kerja sama ini, tentu bertujuan baik guna meningkatkan kemampuan sumber daya wartawan.
Dijelaskan Sutran, PWI merupakan organisasi yang sangat terbuka, menyambut kerjasama dengan berbagai pihak. Kerjasama tentu bertujuan untuk meningkatkan sumber daya wartawan di Kalteng. Karena memang fokus kerja PWI sekarang, bagaimana menjadikan wartawan di Kalteng profesional dan kridibel.
“Kita ingin wartawan di Kalteng mampu memahami setiap persoalan, termasuk bidang kesehatan. Jadi tidak salah, kalau ada orientasi jurnalis bidang kesehatan yang digelar bersama IMA sekarang,” tegas Sutran.
Menurut Sutran, persoalan gizi dan sanitasi dalam upaya pencegahan stanting, merupakan hal yang penting. Wartawan harus memahami secara utuh persoalan stanting. Pasalnya stanting berdampak terhadap kehidupan manusia hingga dua dekade mendatang. Itu terkait dengan pertumbuhan, kecerdasan dan kemampuan manusia sejak 1000 hari pertama kehidupan.
Artinya, kata Sutran, sejak 1.000 hari pertama kehidupan, terhitung hari pertama di dalam kandungan, anak harus mendapatkan asupan gizi yang cukup. Hal itu supaya mampu tumbuh menjadi cerdas dan berdaya saing. Jangan sampai justru anak tumbuh dibawah standar, sehingga terkena stanting yang dapat menghambat kemampuan dan kecerdasan anak.
“Saya minta peserta bisa mengikuti dengan baik kegiatan. Itu penting untuk diri kita dan masyarakat. Selain itu, pemahaman yang didapat, penting untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat, ketika kita menulis berita,” tegas Sutran.lis/vgo