Sabran: Ungkap Aktor di Belakang Yansen

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Tokoh adat sekaligus salah satu pendiri Kalteng Sabran Ahmad meminta polisi mengusut dan mengungkap aktor di belakang Yansen Binti. Ia menilai, Yansen tidak memiliki manfaat apapun untuk membakar sekolah.

Terlebih, kata Sabran, Yansen memiliki sejumlah jabatan penting di Kalteng. Antara lain Sekjen DAD Kalteng, Ketua Harian KONI Kalteng, Ketua Umum Gerdayak Nasional, Ketua Perbakin, selain anggota DPRD Kalteng.

“Jadi kalau membakar SDN itu untuk apa? Tidak ada artinya. Pasti ada tujuan lain lebih dari pada itu. Kita menunggu siapa aktor di belakangnya,” ucap Sabran, Rabu (6/9) petang.

Ia juga tidak percaya motif pembakaran untuk mencari perhatian Gubernur, sebab menurut Sabran, hubungan Gubernur dengan Yansen ibarat “kuku dengan daging”.

“Tidak mungkin meminta perhatian Gubernur. Kalau masalah duit juga tidak mungkin. Untuk itu perlu diketahui siapa aktor di belakangnya. Setelah diketahui, maka akan tahu apa motivasi pembakaran tersebut,” terang mantan Ketua DAD Kalteng itu.

Terkait kasus ini, Sabran mengimbau seluruh masyarakat adat dan Kalteng agar memercayakan sepenuhnya kepada kepolisian yang kini tengah melakukan penyidikan. ” Saya minta jangan ada intervensi. Percayakan kepada polisi. Masyarakat harus tenang dan tidak membuat gejolak,” tutupnya.

Wali Kota Kaget
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya Riban Satia mengaku kaget dan tidak menyangka Yansen menjadi salah seorang tersangka pembakar tujuh gedung SD negeri di kota ini.

“Mungkin pemikiran saya sama dengan kebanyakan orang. Saya juga merasa terkejut dengan kejadian itu, yang ternyata salah seorang tersangka pembakarnya legislator,” katanya saat dikonfirmasi di sela panen padi di Kelurahan Kalampangan, Palangka Raya, Rabu.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Wali Kota dua periode itu enggan memberikan jawaban tambahan dan mengajak warga untuk memercayakan proses hukum yang tengah berjalan kepada kepolisian.

“Mudah-mudahan ini cepat berakhir dan kejadian itu tidak terjadi lagi. Kita serahkan ke penegak hukum. Siapa lagi yang kita percaya jika bukan kepolisian selaku pihak yang memiliki kewenangan,” katanya.

Pria nomor satu di “Kota Cantik” ini menambahkan bahwa pihaknya fokus pada upaya pembangunan kembali tujuh gedung sekolah yang dibakar pada periode Juli 2017.

“Sehingga anak-anak yang sekolahnya terbakar dapat melaksanakan belajar-mengajar dengan fasilitas yang memenuhi standar,” katanya.

Riban mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah mendiskusikan model pembangunan ruang sekolah dibakar yang biaya seluruh pembangunan fisiknya diperkirakan mencapai Rp7,4 miliar. fwa/ant