SAMPIT/tabengan.com – Peristiwa memilukan terjadi di ruas Jalan Sudirman arah Sampit Pangkalan Bun, Minggu (10/9) sekitar pukul 01.30 WIB. Sedikitnya 8 karyawan sebuah perkebunan kelapa sawit yang mengendarai 4 sepeda motor ditabrak truk di beberapa titik berbeda. Akibatnya, 1 orang tewas, 2 luka parah, dan 5 orang luka ringan.
Belum diketahui secara pasti motif pelaku menabrak para korbannya. Namun informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum tabrakan terjadi, antara pelaku dengan para korban sudah terlibat cekcok mulut. Pelaku yang masih kesal diduga sengaja menabrak korbannya dengan dump truck yang dikemudikannya.
Beberapa sumber mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula ketika para korban bermain biliar di kompleks lokalisasi Jalan Sudirman Km 12 Sampit. Usai main biliar mereka kemudian menenggak minuman keras di sebuah tempat di Km 13.
Diduga di tempat itulah salah seorang korban cekcok dengan pelaku. Penyebabnya, pelaku kesal karena salah seorang korban memfoto atau memotret pelaku yang sedang buang air kecil. Antara korban dan pelaku sebenarnya sudah saling kenal. Saat cekcok mulut, mereka sudah didamaikan.
Para korban kemudian pulang ke perusahaan mereka dengan menggunakan sepeda motor. Namun diduga masih kesal, pelaku mengejar rombongan pekerja sawit tersebut dengan menggunakan dump truck. Selanjutnya, satu per satu motor korban ditabrak. Peristiwanya terjadi di Jalan Sudirman antara Km 14 hingga Km 18.
Semua korban kemudian dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit sekitar pukul 03.00 WIB. Salah satu korban, Ardiana Eka Priangga (21), kelahiran Kediri Jawa Timur, tewas di lokasi kejadian. Sedangkan korban kritis bernama Haris. Sementara 6 korban lainnya belum dirilis nama-namanya. Korban selamat mendapat perawatan di UGD RSUD dr Murjani Sampit.
Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar saat dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Samsul Bahri mengungkapkan, pihaknya sudah menerima laporan peristiwa tersebut. Saat ini masih dilakukan penyelidikan apakah ada keterkaitan antara peristiwa penganiayaan yang terjadi sebelumnya dengan peritiwa kecelakaan yang menewaskan satu korban itu.
“Sementara masih kami proses dan saat ini masih dilakukan lidik keberadaan pelaku. Kita belum memastikan apakah itu terkait satu rangkaian atau tidak, karena tidak ada saksi yang melihat secara langsung,” terang Samsul. c-arb