PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai mendapatkan vaksin booster Moderna. Salah satunya yang bertugas di rumah sakit rujukan Covid-19, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
Kepala Seksi Humas RSUD dr Doris Sylvanus Cipta Yanatama menyampaikan, untuk RS Doris sendiri, sebanyak 1.400 karyawan nantinya akan mendapat giliran vaksinasi Moderna. Tak dipungkirinya, kendati seluruh karyawan dan nakes sudah divaksin lengkap Sinovac, tapi masih bisa terpapar virus Corona.
“Di Doris sudah mulai vaksin Moderna, Jumat kemarin. Termasuk saya sendiri. Sejauh ini aman tidak ada efek,” kata Cipta, Minggu (8/8).
Sejak awal pandemi, Maret 2020 hingga 5 Agustus 2021, jumlah karyawan termasuk nakes di RSUD yang terpapar sebanyak 369 orang. Namun, tidak ada yang sampai bergejala berat atau sampai kritis. Setelah menjalani isolasi mandiri (isoman) bisa langsung bertugas kembali.
Cipta berharap, dengan adanya vaksin dosis ketiga ini para nakes dan karyawan di seluruh RS dapat terlindungi secara maksimal dari penularan virus Corona, terutama di gelombang kedua pandemi, sehingga mampu melayani masyarakat lebih maksimal.
Sementara itu, Direktur RS Siloam Palangka Raya Kevin Chrisanta Budiyatno mengakui, jatah vaksin untuk RS Siloam tinggal pelaksanaannya saja. Sebab, masih menunggu ada fasilitas kesehatan (faskes) lain yang ditunjuk untuk jadi pemberi vaksin di RS ini.
“Karena pCare kami sudah untuk vaksin gotong royong. Jadi kami ngga bisa suntik staf kami sendiri. Sesuai SK Dinkes, sebanyak 194 karyawan di RS Siloam akan divaksin Moderna. Senin (9/8), akan dikoordinasikan utk pengambilan vaksinnya,” ujar Kevin.
Kepal Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul menjelaskan, vaksin booster Moderna sesuai dengan instruksi Kemenkes hanya untuk nakes karena berada di episentrum penyebaran. Total nakes yang mendapat vaksin ini sebanyak 14.000 orang, yang ada di RS dan faskes lainnya.
Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalteng dr Tagor Sibarani sangat mendukung vaksinasi Moderna yang dikhususkan untuk booster bagi nakes. Hal itu sebagai perhatian pemerintah bagi nakes sebagai garda terdepan dan sebagai bagian dari masyarakat.
“Dengan menjaga mereka salah satu memberi booster vaksinasi untuk imunitasnya mereka bisa tetap melayani pasien-pasien,” pungkasnya.
Ibaratnya, bila nanti nakes tidak diproteksi lalu banyak yang sakit, maka tidak bisa dipungkiri layanan kesehatan pun pasti terkendala dan pasien pun akan sulit untuk dilayani.
Apalagi dari perspektif ilmiah, lanjut Tagor, para ahli berpendapat bahwa bulan ke 6 pasca-vaksinasi I dan II, ditemukan penurunan antibodi sehingga booster Moderna ini juga teramat penting. yml/hil
