Pemudik Masih Padati Pelabuhan Panglima Utar

TABENGAN/YULIANTINI MEMADATI- Tampak aktivitas kedatangan dan keberangkatan penumpang di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai Kabupaten Kobar, Selasa (16/4).

*Pemprov Sebut Harga Bapok Aman, Kotim Belum Normal

PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Hingga H+5 Idul Fitri 1445 Hijriah, aktivitas arus mudik di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) masih tinggi, mulai H-15 hingga H+5 jumlah pemudik yang keluar Kabupaten Kobar mencapai 27.821 penumpang.

Sementara itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebut hingga saat ini harga kebutuhan pokok masih aman, sementara dari pantauan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawatingin Timur (Kotim) harga kebutuhan pokok belum kembali normal.

Kepala Kantor kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pelabuhan Panglima Utar Kumai Hary Suryanto mengatakan, kegiatan angkutan pasca lebaran terhitung H+1 sampai dengan H+15 yang jatuh pada 26 April 2024 mendatang, jumlah kunjungan kapal sebanyak 21 kunjungan (call) dari dua operator kapal yakni PT Pelni dan PT Dharma Lautan Utama.

Untuk PT Pelni sendiri ada 4 armada dengan jumlah kunjungan sebanyak 10 call dan PT Dharma Lautan Utama ada 3 armada dengan jumlah kunjungan 11 call.

“Aktivitas mudik dari Pelabuhan Kumai baik tujuan ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang maupun Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya masih tinggi, sejak H+1 sampai dengan H+5 tanggal 16 April 2024, jumlah penumpang yang keluar dari Pelabuhan Kumai 2.694 penumpang dan yang masuk/turun di Pelabuhan Kumai sebanyak 1.773 penumpang,” kata Hary, Selasa (16/4).

Ia juga menyampaikan, total penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Kumai mulai H-15 sampai dengan H+5 berjumlah 27.821  penumpang, sementara jumlah yang turun di Pelabuhan Kumai  berjumlah 6.671 penumpang.

“Kegiatan mudik lebaran di Pelabuhan Kumai berjalan lancar, terutama pada puncak mudik kemarin tidak ada penumpang yang tidak berangkat, karena semua operator kapal telah mempersiapkan armadanya sejak jauh hari, adapun jumlah muatan semua armada yang ada mulai H-15 hingga H+5 sebanyak 52. 682 penumpang, dimana untuk jumlah kapasitas armada sebesar 35.523 dengan dispensasi sebesar 17.159 penumpang,” ujarnya.

Sementara itu Kepala PT Dharma Lautan Utama Cabang Kumai Agus Supriyanto mengatakan, jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Panglima Utar Kumai mulai H+1 sampai dengan H+5 berjumlah 1.029 penumpang, dan penumpang yang naik dari pelabuhan Kumai sebanyak 1.230 penumpang.

“Sebagian besar penumpang baik yang turun maupun naik paling banyak dari dan ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pada prinsipnya semua armada milik kami telah dipersiapkan untuk kegiatan mudik maupun arus balik ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai,” tuturnya.

Agus pun merincikan jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Kumai mulai H+1 sampai dengan H+5 dari 2 jadwal kunjungan kapal, yakni dari Pelabuhan Surabaya yang turun sebanyak 324 penumpang dan dari Pelabuhan Semarang sebanyak 705 penumpang.

Sementara itu, jumlah penumpang yang naik dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai tujuan Surabaya sebanyak  324 dan tujuan Semarang sebanyak 705 penumpang.

Sementara Plt Kepala  Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng Rangga Lesmana mengatakan, harga komoditas pangan masih terus dipantau. Mengingat rawannya kenaikan harga usai Hari Raya Idul Fitri. Darti pantauan untuk harga komoditas di Kalteng hingga hari ini masih terpantau aman dan harga masih stabil. “Kenaikan harga gabah ini secara nasional, kalau untuk Kalteng masih stabil saja. Untuk beras pun  sampai hari ini masih stabil baik harga ataupun ketersediaannya,” jelasnya.

Ia mengungkapkan sekalipun terdapat informasi ada kenaikan harga gabah yang kemudian berdampak pada kenaikan harga beras untuk Kalteng masih aman. “Aman saja sejauh ini, tidak ada kenaikan. Kami juga terus memantau harga yang ada di pasaran,” sebutnya.

Rangga menyebut tidak hanya komoditas beras, tetapi komoditas lain juga masih terpantau aman. Sehingga masyarakat tidak perlu risau akan adanya kenaikan harga di pasar. “Hal tersebut bertujuan agar inflasi tidak terjadi di Kalteng.  Sehingga pihaknya akan intervensi pasar dengan pasar murah. Dimana nantinya akan kembali di gelar di seluruh kabupaten/kota se-Kalteng. Yang menurutnya telah dijadwalkan akan dilaksanakan pada minggu ketiga bulan April ini,” ucapnya.

Ia berharap  dengan adanya pasar murah dapat membantu kebutuhan masyarakat. Sehingga selain untuk menekan inflasi juga dapat memberikan bantuan untuk masyarakat. Untuk pasar murah pihaknya juga akan menyiapkan beras dan minyak goreng. “Nanti untuk komoditas lain dihandle Dinas Ketahanan Pangan,” tandasnya.

Sementara di Kota Sampit, Kabupaten Kotim pasca lebaran harga sejumlah bahan sembako terpantau masih belum normal. Bahkan untuk harga bawang merah dan bawang putih saat ini dibanderol dengan harga Rp45 ribu perkilogramnya.

Hanya ada beberapa komoditi saja yang harganya mulai kembali normal seperti harga daging sapi yang sempat naik menjadi Rp140 ribu kini kembali normal menjadi Rp125 ribu, daging ayam ras yang sempat naik menjadi Rp70 ribu perkilogram turun menjadi Rp47 ribu perkilogramnya.

“Belum normal semua, khusus untuk bawang merah dan putih ini memang naik dari tempat asal dipasok,” kata Esah, salah seorang pedagang di Pasar Alkamal Sampit Selasa (16/4).

Sedikitnya pasokan bawang merah dan putih yang datang membuat pedagang mau tak mau menaikkan harga jualnya supaya tak merugi. Naiknya harga bumbu wajib dapur itu pun menurutnya menurunkan daya beli warga.

“Jadi pembeli hanya membeli sedikit saja tapi ada juga yang berebut takut tak kebagian karena barangnya sedikit,” tuturnya.

Kenaikan sejumlah harga komoditi yang terjadi di sejumlah pasar di Kota Sampit ini pun dikeluhkan para pedagang warung makanan Rita (45), pedagang makanan di Kecamatan Baamang berharap instansi terkait segera mencari solusi agar harga sejumlah komoditi ini tidak terus menerus meroket. c-uli/ldw/c-may