Hukrim  

Tolak Kepala Daerah Non Dayak, Pendemo Sembelih Babi dan Sapi

Tolak Kepala Daerah Non Dayak, Pendemo Sembelih Babi dan Sapi
KORBAN–Peserta aksi demonstrasi Kapakat Dayak Kalteng Bersatu menyembelih sejumlah hewan di Tugu Soekarno Palangka Raya, Senin (29/7). TABENGAN/YULIANUS

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Puluhan massa demonstrasi yang tergabung dalam Kapakat Dayak Kalteng Bersatu, kembali melakukan aksi untuk menyuarakan sikap menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dalam aksi di Tugu Soekarno yang terletak di depan Kantor DPRD Kalteng, Senin (29/7/) mereka menolak orang yang bukan bersuku Dayak menjadi Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di wilayah Kalimantan Tengah.

Aksi yang digelar kali ini juga sedikit berbeda dengan aksi sebelumnya pada Kamis (18/7). Kali ini peserta demo menggelar sejumlah ritual termasuk menyembelih ayam, babi dan sapi di depan Tugu Soekarno serta melakukan berbagai orasi dan doa lintas agama.

Panjung A Silai selaku Koordinator Lapangan Aksi Kapakat Dayak Kalteng Bersatu menyampaikan tuntutan mereka masih sama seperti aksi yang mereka lakukan pada minggu lalu.

“Tidak ada yang berubah kami masih meminta untuk kepala daerah yang maju harus memang orang Dayak,” kata Panjung.

Mereka menuntut partai politik atau gabungan partai politik yang ada di Kalteng agar wajib mengusung calon kepala daerah dari putra putri Dayak asli atau bukan dari suku bangsa lain.

“Setiap calon Gubernur, Bupati, Wali Kota orang Dayak, wajib melakukan dialog khusus secara terbuka dengan elemen masyarakat Dayak,” ungkapnya.

Lanjutnya, serta untuk mengetahui persis kualitas kecerdasan dan kapasitas figur bersangkutan dan agar calon bersangkutan membuat komitmen khusus terhadap masyarakat adat Dayak. Selain itu, pihaknya mendukung sepenuhnya Pilkada 2024 dilaksanakan dengan tertib, aman, damai, jujur, adil, berkualitas, dan sukses.

“Apabila partai politik tidak menghargai aspirasi kami ini, maka kami menolak pasangan calon yang diusung pada saatnya nanti dengan cara apapun,” tutupnya. rmp