PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Proses pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kota Palangka Raya tahun ini menghadapi kendala teknis penggunaan e-Meterai. Hingga saat ini, dari 584 pendaftar, hanya 221 yang berhasil melengkapi seluruh data.
Plt Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Palangka Raya Mardian Ardi mengungkapkan, kendala utama yang dihadapi calon pelamar adalah penggunaan e-Meterai, yang sistemnya masih bermasalah secara nasional.
Dikatakan, meski baru diterapkan dua tahun terakhir, teknologi ini dinilai belum sepenuhnya siap, sehingga menyulitkan pendaftar untuk menyelesaikan tahapan administrasi.
“Banyak pelamar yang kesulitan dalam penggunaan e-Meterai. Ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan banyak formasi belum terisi,” ujarnya, Rabu (4/9).
Sejauh ini, dari 52 formasi yang dibuka, beberapa di antaranya masih belum terisi, atau hanya diisi dua orang pendaftar yang telah mengirimkan data lengkap. Masalah e-Meterai menjadi perhatian serius, mengingat waktu pendaftaran tinggal dua hari sebelum resmi ditutup secara serentak di seluruh Indonesia.
Mardian juga menjelaskan, formasi yang belum terisi sebagian besar berada di wilayah pinggiran, seperti Kecamatan Bukit Batu dan Kelurahan Kelampangan. Meski demikian, pihaknya tetap mendorong masyarakat untuk memanfaatkan peluang ini, terutama mengingat pendaftaran CPNS tidak bisa diperpanjang.
“Kami mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi data dan memanfaatkan kesempatan ini. Sayang sekali jika formasi yang dibuka tidak dimanfaatkan,” tambahnya.
BKPSDM juga berupaya untuk mendongkrak jumlah pendaftar dengan menggelar pertemuan melalui Zoom dengan Pegawai Tidak Tetap (PTT), di mana Pj Wali Kota Palangka Raya turut memberikan motivasi agar lebih banyak masyarakat yang mendaftar.
Meski ada hambatan, pihak BKPSDM berharap formasi yang masih kosong dapat terisi sebelum pendaftaran ditutup, 6 September 2024 atau hari ini.
Sementara itu di lokasi berbeda Deputi EGM kantor Pos Palangka Raya Raden Surya mengungkapkan, server pendaftaran e-Meterai mengalami down secara nasional akibat peningkatan traffic yang sangat tinggi. Masalah ini tidak hanya terjadi di Palangka Raya, namun juga meluas hingga wilayah lain seperti Makassar dan Papua.
“Informasi yang kami dapatkan, server mengalami peningkatan traffic yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan keterlambatan. Ini tidak hanya terjadi di satu wilayah, melainkan di seluruh Indonesia. Bahkan, di Makassar dan Papua juga mengalami masalah yang sama. Server down ini adalah hasil dari tingginya jumlah pendaftar, khususnya menjelang akhir masa pendaftaran,” ungkapnya.
Menurutnya, server down disebabkan lonjakan jumlah pendaftar, terutama mendekati penutupan masa pendaftaran. Biasanya, pengguna yang telah memiliki e-Meterai dapat langsung mengakses sistem, namun kali ini mereka menghadapi kesulitan.
Kondisi ini membuat sebagian masyarakat mendatangi kantor pos secara langsung untuk mencari solusi alternatif, meskipun masalah sebenarnya berasal dari server pusat, bukan jaringan lokal.
Dengan batas waktu pendaftaran yang akan segera berakhir pada 6 September, tim IT dari Peruri dan kantor Pos telah berupaya keras memperbaiki masalah tersebut.
“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan agar masalah ini dapat segera diatasi, namun untuk kepastian waktunya masih belum dapat kami tentukan,” jelas Raden Surya.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menunggu perkembangan lebih lanjut. Semoga akses pendaftaran segera normal kembali. nws





