PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID- Kebakaran merupakan peristiwa yang sering kali terjadi di Kota Palangka Raya. Akibat kebakaran yang terjadi tersebut mengakibatkan total kerugian mencapai puluhan milyar.
Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya sepanjang Januari hingga Desember 2024, mencatat sebanyak 75 kasus kebakaran terjadi di wilayah kota cantik Palangka Raya.
Kepala DPKP Kota Palangka Raya Gloriana Aden mengungkapkan bahwa kasus kebakaran yang terjadi tidak hanya menimpa rumah berpenghuni, tetapi juga bangunan kosong, dan kos-kosan yang tidak berpenghuni.
“Hal ini menjadi perhatian serius bagi kami karena cukup banyak bangunan tak berpenghuni yang terbakar. Oleh karena itu, pengawasan terhadap bangunan kosong perlu lebih ditingkatkan, salah satunya dengan memperkuat sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di wilayah masing-masing,” ujar Gloriana.
Gloriana menambahkan, kebakaran pada rumah kosong atau bangunan tak berpenghuni sering kali disebabkan oleh tindakan sengaja dari oknum tidak bertanggung jawab. Sementara itu lanjut dia, untuk bangunan berpenghuni, penyebab kebakaran dominan disebabkan korsleting listrik, kebocoran tabung gas hingga kelalaian penghuni.
“Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk memastikan kondisi bangunan mereka tetap aman, baik yang dihuni maupun tidak. Lakukan pemeriksaan instalasi listrik secara rutin, perbaiki kabel yang rusak, cek kondisi selang tabung gas dan lakukan pemeriksaan peralatan rumah tangga yang berpotensi menyebabkan kebakaran,” imbaunya.
Sebagai langkah antisipasi, Gloriana menyebutkan, DPKP Kota Palangka Raya terus meningkatkan kesiagaan dengan mengoperasikan layanan darurat Call Center 112. Layanan ini siap merespons dengan cepat setiap laporan kebakaran yang masuk.
“Kami berkomitmen untuk memberikan respons cepat terhadap laporan kebakaran agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan,” tandasnya. rmp





