Keluarga Zohri Tolak Rumahnya Direnovasi

LOMBOK UTARA/tabengan.co.id – Keluarga Lalu Muhammad Zohri (18), yang baru meraih gelar juara dunia lari 100 meter putra U-20 di Finlandia, Rabu (11/7), menolak rumahnya direnovasi meski mendapat tawaran dari sejumlah pihak termasuk Presiden Joko Widodo. Mereka menilai rumah tersebut tak ternilai karena penuh kenangan dan sangat bersejarah.

Secara khusus, Jokowi menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk merenovasi rumah Zohri, karena telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional.

Jokowi juga mengundang pemuda asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu ke Istana. “Saya bangga, kita bangga, seluruh masyarakat bangga, atas prestasi yang telah dicapai oleh Lalu Muhammad Zohri dari NTB. Semuanya pasti bangga,” kata Jokowi.

Kakak kandung Zohri, Lalu Ma’rib mengatakan, alasan keluarga menolak rumahnya direnovasi lantaran rumah tersebut banyak kenangan bersama keluarganya. “Kami menolak rumah kami direnovasi, karena sejarahnya yang tidak bisa dilupakan. Susah senang kami di rumah ini,” katanya, Jumat (13/7).

Menurut Ma’rib, jika pun direnovasi hanya beberapa tiang rumah yang sudah keropos dan dinding yang diganti. Namun, struktur bangunan tidak boleh direhab total. “Kalau mau direnovasi, ya paling ganti tiang-tiang rumah yang sudah keropos,” ucapnya.

Kakak Lalu lainnya, Fazilah, rumah yang berlokasi di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara itu selalu ditinggali Lalu ketika kembali ke kampung halamannya. “Kami sudah pernah mengajukan bantuan ke Kepala Desa dulu. Tapi, nama kami tidak pernah keluar,” ujarnya tentang kondisi rumah peninggalan kedua orang tuanya itu.

Selain tawaran renovasi rumah, bantuan kepada keluarga Zohri setelah memenangi kejuaraan lari internasional 100 meter juga datang dari berbagai kalangan, seperti TNI AD, perusahaan, serta berbagai oganisasi masyarakat berupa uang tunai.

Tawaran Jadi TNI dan ASN
Sementara itu, Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan sesuai petunjuk dari satuan Komando Atas, pihaknya akan memberikan peluang kepada Lalu Muhammad Zohri, sprinter juara dunia untuk menjadi Prajurit TNI AD dengan hanya mendaftarkan diri di Ajenrem 162/WB dekat lapangan Malomba tanpa tes.

“Zohri sudah kami anggap sebagai keluarga besar dan menjadi anak angkat Korem 162/WB, karena berkat prestasinya sudah mengangkat dan membawa nama baik bangsa dan negara di dunia internasional,” ungkap Rizal dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Sedangkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menawarkan Lalu Muhammad Zohri menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan ditempatkan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) atas prestasinya pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere, Finlandia, 10-15 Juli 2018.

“Pengangkatannya nanti melalui jalur khusus tanpa tes,” kata Gubernur sekaligus Rektor IPDN Ermaya Suradinata saat berkunjung ke rumah Lalu Muhammad Zohri di Dusun Karang Pansor, Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Selain menjadi ASN, menurut Ermaya, Mendagri juga menjanjikan agar Zohri bisa mengikuti seleksi praja IPDN juga melalui jalur khusus, namun setelah Zohri lulus dari SMA.

“Kami akan berikan khusus sesuai perintah Mendagri masuk IPDN. Tapi harus selesai dulu SMA,” tegasnya.

Meski diangkat menjadi ASN, pihaknya tetap memberikan agar Zohri tetap menjalani profesinya sebagai atlet.

Sebelumnya, Zohri mengukir prestasi mengesankan pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere, Finlandia, 10-15 Juli 2018. Pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut merebut emas pada nomor bergengsi lari 100 meter putra.

Di babak final, Zohri finish pertama dengan catatan waktu 10,18 detik. Dia mengalahkan dua pelari asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz (10,22) dan Eric Harrison (10,22). Urutan keempat diraih pelari Afrika Selatan, Thembo Monareng dengan 10,23 detik. b-com