PALANGKA RAYA/tabengan.com – Bahaya laten narkoba menjadi permasalahan yang pelik bagi masyarakat Indonesia. Apalagi Presiden RI sudah menyatakan, negara ini berstatus darurat narkoba. Artinya, peredaran barang haram tersebut, sudah melampaui batas.
Terkait itu, kalangan DPRD Provinsi Kalteng, mendukung adanya pemberantasan secara besar-besaran. “Kita tidak ingin, generasi muda rusak akibat hal-hal semacam itu,” ujar anggota Komisi A P Lantas Sinaga, kepada Tabengan, belum lama ini.
Di Kalteng, ujarnya, peredarannya sudah cukup meluas. Tidak hanya di perkotaan saja, namun juga pelosok desa. Kondisi ini jelas sangat mengkhawatirkan.
Yang memprihatinkan, ujarnya, adalah ketika seseorang sudah menjadi budak narkoba. Selain merusak fisik dan kesehatan, mental juga ikut terkena dampaknya. Bisa dikatakan, narkoba membunuh perlahan si penggunanya. Untuk itu, dirinya berharap situasi seperti itu, harus dipahami berbagai pihak.
Ironisnya, para remaja dan generasi muda menjadi sasarannya. Seperti beberapa kasus yang terjadi di luar Kalimantan. Bahkan ada anak-anak SD, yang menjadi kurir. Hal ini sangat membahayakan. Doktor Theologia ini mengharapkan, berbagai pihak, ikut serta dalam memerangi narkoba. Pencegahannya bisa dilakukan dengan berbagai cara.
“Bimbingan orang tua, guru dan lainnya,” ujarnya. Dicontohkannya, orang tua wajib mengawasi pergaulan anaknya. Artinya jangan sampai lengah, dan tidak memperhatikan. Lakukan pendekatan kepada anak, dengan perhatian. Begitu juga di areal pendidikan, seperti para tenaga pengajar. Mereka bisa melakukan bimbingan, dan memberikan pengetahuan, terkait bahaya narkoba.
Selain itu, juga menyampaikan secara relijius. Melalui itu, akan ada pemahaman yang sangat dalam. Pihak-pihak yang tersampaikan, memiliki definisi tersendiri, seperti di lingkup gereja atau ibadah lainnya.
Dengan begitu, keinginan untuk mencoba-coba atau menggunakan, tidak akan terjadi. Kendati peredarannya cukup luas, masyarakat sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Gereja Pantekosta Se Indonesia (PGPI) Kalteng yang baru saja terpilih ini mengatakan, pemerintah daerah juga harus gencar misalnya melalui BNK di daerah. Sosialisasi bisa dilaksanakan melalui sekolah-sekolah terdekat. Kerja sama juga bisa dilakukan bersama pihak Satresnarkoba di Polres terdekat.
“Apa yang disampaikan, bisa melalui pengetahuan seputar narkoba,” ujarnya. Dirinya mencontohkan, seperti bahaya bagi kesehatan, dan sanksi hukum, bagi yang si pengguna atau pengedar.
Pihaknya optimis, apabila terus digencarkan, bukan tidak mungkin angka peredaran bisa ditekan. Tentunya diiringi dengan kinerja serta sinkronisasi berbagai unsur di Kalteng. drn