Tabengan.com – Selain transportasi angkutan darat, sebagian masyarakat Kabupaten Barito Selatan (Barsel) ternyata masih mengandalkan jalur sungai dengan menggunakan kapal motor sebagai alternatif untuk mudik Lebaran.
Sebagai sarana alternatif, angkutan sungai tampaknya hanya digunakan sejumlah warga, khususnya yang tinggal di bantaran Sungai Barito. Meskipun sekarang ini hampir semua jalur darat antarkota di Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah bisa terhubung.
Abdul Karim, nakhoda KM Pancar Mas, mengatakan, adapun rute kapal motor yang dioperasikannya tersebut menghubungkan Kota Banjarmasin (Kalsel)-Buntok-Muara Teweh (Barito Utara).
Menurut dia, di dalam kapal sudah tersedia fasilitas tempat tidur untuk penumpang, sekalipun kapal tersebut selama ini diketahui lebih banyak digunakan untuk mengangkut barang dan perabotan rumah tangga.
“Kapal kami bisa banyak penumpangnya kecuali saat mendekati Lebaran dan setelah Lebaran, atau mendekati Natal dan setelah Natal,” kata Abdul Karim.
Karim mengungkapkan, selama dia menjadi awak kapal, hampir rata-rata para penumpang kapal adalah mereka yang tidak tahan dengan mabuk darat, sehingga memilih menggunakan kapal motor.
“Selebihnya, ada juga penumpang yang memang memiliki rumah dan keluarga di bantaran Sungai Barito,” katanya.
Sementara Rupiah, salah satu penumpang KM Pancar Mas, warga Desa Sikan, Barito Utara, menuturkan, setiap lebaran ke Buntok atau ke Banjarmasin, dirinya selalu saja menggunakan angkutan sungai karena tidak kuat mabuk darat.
“Saya sudah terbiasa dari kecil kalau bepergian jauh pasti mengunakan kapal. Karena kalau naik mobil, sekalipun dekat saya pasti pusing, mabuk dan muntah-muntah,” tutur dia.
Rupiah merasa bersyukur, meski angkutan sungai berukuran cukup besar seperti KM Pancar Mas tersebut hanya seminggu sekali melintasi desanya, namun bisa membantu bagi warga yang tidak tahan menggunakan angkutan darat. lismudi umbay