NANGA BULIK/tabengan.com – Sembah sujud yang dilakukan Bupati Lamandau Ir Marukan bersama sejumlah anggota DPRD setempat pada Jumat (7/7) lalu, ternyata menimbulkan pandangan dan pemikiran yang berbeda di masyarakat.
Di media sosial (medsos), banyak yang menilai tindakan itu sebagai tindakan yang positif. Namun, tidak sedikit pula yang memandang hal itu merupakan tindakan negatif.
Karena itu, mengingat hal tersebut telah menimbulkan pro-kontra, baik dalam teknis maupun pemaknaannya, maka agar tidak memperpanjang masalah dan pro-kontra yang meluas, Marukan beserta anggota DPRD yang ikut sembah sujud meminta maaf kepada semua pihak yang merasa tersakiti atau tidak nyaman, khususnya kepada Gubernur Sugianto, Ketua DAD Kalteng Agustiar, H Ruslan AS, dan HA Rasyid AS.
“Saya tegaskan lagi kegiatan tersebut dilakukan bukan bermaksud menghina dan melecehkan. Dalam adat kami, Dayak Tumon, hal tersebut dilakukan sebagai simbol penghormatan dan penghargaan kepada para tokoh dan orang tua,” ungkapnya, Minggu (9/7).
“Permohonan yang kami sampaikan tulus dan ikhlas, mengingat Pak Gubernur, Pak Agustiar, Pak H Ruslan AS dan Pak HA Rasyid AS juga sebagai pimpinan dan orang tua serta tokoh Lamandau. Tidak ada maksud menuduh dan memfitnah dan juga tidak didasari rasa curiga yang berlebihan,” terangnya.
Tetapi, lanjut dia, saat ini menyadari di Kalteng terdiri dari banyak agama, suku, adat dan budaya yang berbeda, sehingga membuat pandangan dan penafsiran yang berbeda pula terhadap kegiatan tersebut.
“Oleh sebab itu dari semua yang ikut bagian, saya mengakui yang bertanggung jawab dan siap salah. Mohon hal ini tidak diperpanjang lebar atau dijadikan intrik politik yang saling ingin menjatuhkan,” harapnya.
Marukan juga menegaskan bahwa dirinya mendukung kepemimpinan Gubernur Kalteng sampai 2021 dan DAD Kalteng. Bahkan, dirinya akan tetap hormat dan siap bekerja sama dengan H Ruslan AS dan HA Rasyid AS sebagaimana selama ini sudah terjalin dengan baik.
“Pada saatnya nanti, saya akan menghadap sendiri untuk menjelaskan langsung kejadian ini. Sebagaimana juga yang telah saya jelaskan pada saat bertemu beberapa kali dengan beliau-beliau sebelum terjadi kegiatan sembah sujud ini. Sekali lagi saya mohon maaf,” tutupnya. c-kar