JAKARTA/tabengan.com – Rencana pemindahan ibu kota semakin dimatangkan pemerintah. Pembicaraan merelokasi pusat negara pun terus dilakukan. Selasa (11/7), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menyambangi kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) di Jalan Taman Surapati, Jakarta.
Menurut Basuki, saat ini sudah 3 lokasi yang mengerucut untuk diputuskan sebagai ibu kota negara. Semua kandidat daerah calon pusat negara semuanya berada di Pulau Kalimantan.
“Jadi masih ada opsi kemarin saya bilang ada Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Itu opsinya,” kata Basuki ditemui usai rapat pembahasan ibu kota baru di kantor Bappenas.
Soal Kota Palangka Raya yang digadang-gadang dari 3 lokasi yang direncanakan tersebut, menurut Basuki, keputusannya belum final dan masih dalam tahapan pembahasan lebih jauh. Selain itu, jelas dia, wilayah yang dimaksud bukan di pusat kota Palangka Raya, melainkan di kawasan pinggiran ibu kota Provinsi Kalteng tersebut.
“Macam-macam makanya kita studi literaturnya. Belum diputuskan penuh. Ada di dekat (Kota Palangka Raya), bukan di Palangka Raya,” ujar Basuki.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan pemindahan ibu kota sudah sangat mendesak lantaran kepadatan penduduk di Jakarta sudah sangat berat.
“Saya sampaikan dari 10 kota di Indonesia, 5 (terpadat) itu ada di Jabodetabek, jadi bebannya itu sudah terlalu berat. Beban Jakarta sudah terlalu berat karena Jakarta adalah pusat segalanya,” kata Bambang.
Selain itu, lanjut dia, pemindahan ibu kota perlu dilakukan agar pertumbuhan ekonomi bisa merata ke daerah dan tak terpusat di Pulau Jawa semata, khususnya Jakarta.
“Saya ingin supaya semua pihak sadar bahwa jangan nanti pertumbuhan ekonomi semata-mata hanya mengandalkan Jakarta, perlu ada penyebaran pusat-pusat pertumbuhan baru,” tandas Bambang.
Hasil Rapat
Dalam pertemuannya selama kurang lebih dua jam dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Basuki membahas perencanaan tata kota di calon ibu kota yang baru (urban planning). Sudah ada 3 lokasi yang mengerucut untuk diputuskan sebagai ibu kota negara yakni Kalteng, Kalsel, dan Kaltim.
Studi lebih mendalam dilakukan Kementerian PUPR dan Bappenas dengan melihat pengalaman negara lain yang sukses memindahkan ibu kota negaranya seperti Amerika Serikat, Kazakhtan, Brasil, sampai Australia.
“Kira-kira urban planning-nya belum sampai desainnya. Lagi studi literatur Washington DC, Astana, kayak apa Canberra, kayak apa Brasilia. Jadi lagi studi literaturnya,” jelas Basuki.
Namun demikian, sebelum dilakukan tahapan lebih jauh, pihaknya masih menunggu keputusan final dari Bappenas yang jadi koordinator persiapan pemindahan pusat negara yang anyar.
“Kemudian kita kira-kira kalau jadi pindah. Nah kalaunya itu nanti yang jawab Bappenas, baru kita detail desainkan (urban planning),” terang Basuki.
Menurut Basuki, untuk mempercepat realisasi pemindahan ibu kota, tahapan-tahapan tersebut bisa dilakukan bersamaan. Apalagi sudah 3 wilayah yang ditetapkan jadi calon pengganti DKI Jakarta.
“Kalau memang diputuskan yes pindah, ya mulai dengan lebih maju lagi. Ini kan baru urban planning-nya kayak apa kotanya, mudah-mudahan ini kita bisa sambil menunggu hasil kajian. Jadi ini berurutan. Kalau ya, baru kita detail desainkan,” ujarnya.
Dia menuturkan, soal apakah keputusan final dan segala persiapan sudah selesai dilakukan di tahun 2018 mendatang, hal itu bisa saja dilakukan. “Ya kira-kira begitu (2018),” pungkasnya. d-com