MUARA TEWEH/tabengan.com – Menyambut HUT Ke-72 RI, Bupati Barito Utara (Barut) H Nadalsyah bersama Wakil Bupati Ompie Herby, Kapolres AKBP Tato Pamungkas Suyono SIK, Dandim 1013/Mtw Letkol Inf Adhi Giri Ibrahim, perwira dan anggota baik dari TNI dan Polri serta kepala SOPD napak tilas tilas perjuangan Panglima Batur, Senin (14/8).
Susur Sungai Napak Tilas Panglima Batur tersebut untuk mengenang sejarah perjuangannya melawan penjajah Belanda melalui jalur Sungai Barito.
Dalam kegiatan ini, Bupati H Nadalsyah memberikan bendera Merah Putih kepada para tokoh di berbagai tempat lokasi Napak Tilas. Namun, sebelum memulai kegiatan itu, terlabih dahulu dilakukan upacara kawasan Water Front Cinty, Senin (14/8).
Nadalsyah menceritakan, kegiatan ini sebuah flashback atau kilas balik singkat sejarah perjuangan Panglima Batur. Batur bin Baru lahir di Buntok Baru Kalteng 1852 dan wafat di Banjarmasin Kalsel pada 1906.
“Masyarakat di DAS Barito sangat mengenal Panglima Batur. Ia ditahan dan di penjara di Banjarmasin dari Mei 1905-Juni 1906, sampai dengan Pengadilan Tinggi Belanda di Surabaya, Jawa Timur. Putusan Mahkamah Konstitusi Belanda menetapkan ia bersalah atas tuduhan makar. Jenazahnya dikubur di Kuin. Pada 21 April 1958 makam beliau dipindahkan ke kompleks makam pahlawan Banjar di Kawasan masjid Jami Banjarmasin,” katanya.
Nadalsyah imbau kepada semua untuk selalu menjaga ketertiban, ketentraman dan keamanan dilingkungan masing-masing. “Dan selalu waspada terhadap isu-isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan. Serta wawasan kebangsaan harus terus dimantapkan demi persatuan bangsa dan keutuhan wilayah NKRI,” katanya.c-ryu