PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Kota Palangka Raya gagal meraih Piala Adipura tahun 2017, piala bergengsi untuk kebersihan kota. Ini dapat menjadi cambuk atau pemicu semangat pemerintah kota untuk terus berusaha dan berjuang meraih kembali penghargaan Adipura. Menurut Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Nenie A Lambung penyebab kegagalan kota Palangka Raya meraih Adipura diketahuinya hanya karena kurang beberapa poin saja.
“Artinya, nilainya sudah bagus namun karena ada kota atau wilayah lain yang lebih bagus jadi penghargaan Adipura gagal diraih oleh Kota Palangka Raya, Senin (14/8). Dikatakannya, kriteria yang mana yang kita kurang dalam penilaian tersebut, harus diperbaiki. Artinya dari penilaian yang dilakukan pihak tim penilai (Adipura) menjadi koreksi agar nantinya Kota Palangka Raya lebih baik lagi kedepan untuk meraih kembali penghargaan tersebut.
Sebenarnya hanya sedikit saja poin penilaian yang kurang untuk meraih penghargaan prestisius tersebut. Walaupun anggaran yang minim, diharapkan kedepan dapat memaksimalkan anggaran dan memperbaiki hal yang menjadi penilaian. “Harapan kita kalau memang ada beberapa persoalan yang kurang dalam penilaian untuk memperoleh Adipura, seperti drainase yang kurang standar ataupun masalah sampah pemerintah, misalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, jangan sampai tutup mata terhadap persoalan itu,” sambungnya.
Ia mengatakan, kekurangan tersebut harus segara diatasi dan diperbaiki. Misalkan TPA seharusnya bisa dikelola secara maksimal, termasuk memperbaiki draenase. Beberapa hari lalu dari pihak PU Provinsi Kalteng datang ke DPRD Kota bahwa mereka meminta kepada Dewan untuk menganggarkan dana pendampingi untuk menimbun area TPA tersebut, dan mereka pihak PU Provinsi membantu dengan alat berat.
Pihaknya berharap informasi ini telah disampaikan kepada Pemko dalam hal ini instansi terkait untuk menindak lanjutinya. Disisi lain, dirinya juga mengungkapkan Pemko harus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun bangunan menutup drainase, karena keinginan Pemko sangat besar untuk mendapatkan penghargaan Adipura, jadi harus maksimal. “Keterlibataan semua komponen masyarakat secara tidak langsung, sangat penting dalam mendukung program pembangunan dari pemerintah daerah khususnya dalam meraih Adipura,” pungkasnya. edw