Mayat Tanpa Kepala Terdampar di Ujung Pandaran

SAMPIT/tabengan.com – Warga Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria tanpa kepala yang terdampar di kawasan pantai tersebut, Kamis (17/8) pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.

Penjabat Kepala Desa Ujung Pandaran, Muslih, mengungkapkan, saat ditemukan warga, kondisi mayat sangat memprihatinkan. Selain menimbulkan bau busuk yang menyengat, kondisi tubuh sudah tidak utuh yakni tanpa kepala dan tangan yang tinggal tulang.

Di pakaian korban, ditemukan sebuah dompet berisi kartu tanda penduduk (KTP) dan sejumlah uang sebesar Rp2,5 juta. Di KTP tersebut tertulis identitas dengan nama Muhammad Khanif, dilahirkan di Nganjuk tanggal 17 Mei 1994, alamat Delopo Desa Kepel RY 01 RW 06, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Dilihat dari pakaian yang dikenakan korban, mirip seragam kerja lapangan berwarna biru. Warga menduga korban merupakan sorang anak buah kapal. Korban diduga tenggelam dan meninggal sepekan lalu, sehingga mayatnya sudah membusuk.

“Kami berterima kasih kepada Kelompok Masyarakat Garda pesisir yang telah sigap menangani mayat yang ditemukan dan berkoordinasi dengan kepolisian. Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk proses lebih lanjut oleh polisi,” kata Muslih.

Penemuan mayat tersebut menjadi perhatian warga sekitar. Warga berduyun-duyun datang ke kawasan pantai tersebut untuk melihat mayat tersebut. Karena kondisi mayat yang sudah membusuk dan bagian kepala yang sudah tidak ada, sehingga secara fisik akan sulit dikenali.

Sebelumnya di kawasan pesisir Kabupaten Kotim, warga juga menemukan mayat tanpa kepala dengan kondisi mulai membusuk terdampar di pantai Dusun Cemeti, Desa Setiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, Jumat (28/7) lalu. Mayat tanpa identitas itu kemudian dikuburkan karena tidak ada yang mengenalinya.

Selain itu, mayat Mr X juga ditemukan mengapung di Sungai Mentaya tepatnya di Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, dua pekan lalu. Mayat tersebut juga dimakamkan oleh petugas RSUD dr Murjani Sampit karena tidak ada keluarganya yang menjemput. c-arb