DAD Ultimatum FPI Kobar

PANGKALAN BUN/tabengan.com – Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menolak pembentukan ormas Front Pembela Islam (FPI) di wilayahnya. DAD menegaskan, menolak masuknya FPI demi kondusifnya suasana di Kobar.

“DAD sangat tidak menerima masuknya FPI di Kobar. Saya beri tempo dua hari, terhitung sejak hari ini (Minggu) untuk angkat kaki,” kata Ketua DAD Kobar Serilus kepada Tabengan, Minggu (23/9).

Serilus mengaku sudah menelepon Kapolres Kobar, Dandim, dan Danlanud, mengenai penolakan DAD tersebut. Ia meminta masyarakat Kobar untuk memahami sikap DAD yang tidak menerima berdirinya ormas semacam FPI. Itu, kata Serilus, dilakukan demi memelihara suasana kondusif di Kobar.

Rencananya, hari Senin (25/9) ini DAD Kobar dan Batamad Kobar akan mengeluarkan pernyataan sikap secara resmi mengenai FPI yang disebut-sebut dibentuk di Kecamatan Kumai. Salah satu poin pernyataannya adalah mendesak Kesbangpolinmas Kobar tidak memberikan izin pembentukan FPI di Kobar.

Dipertemukan
Dihubungi terpisah, Kapolres Kobar AKBP Pria Premos membenarkan pihaknya telah menerima pemberitahuan penolakan FPI dari DAD Kobar. Kapolres juga mengakui ada desakan dari DAD agar Kapolres secepatnya menyelesaikan masalah FPI ini.

“Besok kita akan panggil kedua belah pihak, karena DAD Kobar akan menyampaikan keberatan mereka atas keberadaan FPI itu. Pihak-pihak tersebut akan kita datangi minta kearifan atau kebijaksaan mereka untuk menahan segala kepentingan atau kegiatan mereka demi kondisi dan situasi keamanan yang kondusif,” kata Kapolres ketika dihubungi, semalam.

Jadi, lanjut Kapolres, nantinya diharapkan FPI dapat menunda pelantikan pengurusnya. “Untuk DAD tolong nanti biar kami yang selesaikan, jangan DAD yang menyelesaikan dengan melakukan langkah-langkah negoisasi dan tindakah selanjutnya,” kata Kapolres. c-uli