PALANGKA RAYA/tabengan.com – Kebakaran melanda kawasan padat penduduk di Jalan Kalimantan Gang Pesanggrahan, Kota Palangka Raya, Rabu malam. Beruntung api dengan cepat dipadamkan, sehingga hanya sebuah rumah dan barak yang terbakar.
Sebuah rumah dan barak 2 pintu rata dengan tanah usai api berkobar selama setengah jam lamanya. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah, Rabu (15/11) malam sekitar pukul 22.15 WIB.
Menurut saksi Noor Imansyah, api diduga berasal dari rumah Asli, kemudian merembet ke Barak Martapura milik Hj Kartinah alias Hj Belem.
“Ada 4 saksi yang sementara kita lakukan pemeriksaan, semuanya merupakan penghuni barak yang terbakar,” ucap Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli.
Disebutkan, saat ini proses penyelidikan masih dilakukan dengan memasang garis polisi di lokasi kebakaran. ” Sudah kita lalukan penyelidikan. Selain pemeriksaan saksi juga dilalukan identifikasi,” terangnya.
Dalam kejadian itu, 2 balita yang sedang tidur pulas, nyaris terpanggang akibat kebakaran itu. Beruntung, orangtuanya berhasil menyelamatkan anak bayi 3 tahun dan 2 bulan tersebut.
Ervina Pratiwi (20), ibu muda yang menyewa salah satu kamar barak mengatakan, saat itu dia berada di dalam kamar bersama 2 anaknya. Tidak lama, terdengar suara seperti rintik hujan jatuh ke atap rumah. Dia lalu meminta suaminya melihat ke luar.
“Saya pikir suara hujan. Pas dilihat suami saya di belakang barak, ternyata apinya sudah membesar. Suami saya langsung teriak untuk bawa anak-anak keluar barak,” kata Vina.
Sementara itu, sulitnya jalur masuk ke lokasi yang terbakar membuat sejumlah petugas cukup kesulitan untuk melakukan pemadaman. Akhrinya sejumlah petugas damkar swakarsa yang menggunakan mesin portable, masuk ke dalam gang dengan memanfaatkan perahu warga untuk melakukan pemadaman dengan menggunakan air sungai. Upaya ini membuahkan hasil. Api bisa dipadamkan sekitar 1 jam kemudian.
Petugas kepolisian juga datang untuk membantu pemadaman dan mengamankan lokasi kejadian. Untuk kerugian materiil yang dialami penghuni dan pemilik barak, ditaksir ratusan juta rupiah.fwa/udi
