SAMPIT/tabengan.co.id – Pisah sambut Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim) memberikan kejutan. Bukan tentang suasana pisah sambutnya, namun saat Sekda Kotim Putu Sudarsana bungkam atas sejumlah pertanyaan yang diajukan wartawan seputar lelang jabatan eselon II. Yang menjawab justru Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kotim Wahyudi.
Peristiwa itu bermula saat Putu berjalan beriringan dengan Wahyudi usai acara pisah-sambut Kapolres Kotim, Jumat (24/3). Wartawan pun meminta klarifikasi Putu ihwal gosip yang menyebutkan lelang jabatan eselon II di Kotim sudah “diatur”.
Mendapat pertanyaan itu, Putu berupaya bungkam sambil menghindar dengan berjalan menuju mobilnya. Wahyudi yang jalan beriringan dengan Sekda spontan mengatakan, “Saran saya, bila bermasalah, ulang saja lelang jabatan tersebut.”
Celetukan Wahyudi itu langsung membuat Putu mengatakan, nanti akan membahas lelang jabatan tersebut. Kajari sempat tersenyum melihat tingkah Putu.
Lelang yang akan menempatkan jabatan kepala dinas dan badan di 7 instansi itu diisukan diatur terlebih dahulu. Hal tersebut juga membuat Sekda yang sebentar lagi pensiun itu semakin bungkam.
Untuk diketahui, 20 pejabat mengikuti lelang jabatan eselon II, untuk mengisi jabatan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas Satpol PP, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kepala Dinas Sosial, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Rabu (15/3) silam.
Terkait lelang jabatan itu, isu dugaan lelang jabatan tersebut tidak wajar, dan terkesan diatur ramai beredar lewat WhatsApp. Seseorang mengirimkan gosip itu ke WA beberapa wartawan di Kotim.
Sayang, Sekda Kotim Putu Sudarsana yang seharusnya bisa menjelaskan gosip tersebut menolak berkomentar. Padahal, komentarnya bakal membuat terang masalah tersebut. c-shb