Percaya Teori Bumi Datar

CALIFORNIA/tabengan.co.id – Seorang pria yang meyakini bahwa bumi berbentuk datar telah membuat sebuah roket untuk meluncurkannya ke ketinggian yang cukup untuk membantah fakta sains yang dipercayai oleh sebagian besar penduduk dunia. Mike Hughes menyatakan dirinya tidak mempercayai sains dan dia sudah tidak sabar untuk terbang pada akhir pekan ini.

Sopir limusin berusia 61 tahun itu membangun sebuah roket bertenaga uap menggunakan besi bekas yang diperkirakan menghabiskan biaya hingga USD20 ribu atau sekitar Rp270 juta. Dia berencana terbang setinggi 1 kilometer ke udara dengan kecepatan 800 km per jam di atas Gurun Mojave.

“Saya tidak percaya pada sains. Saya tahu tentang dinamika aerodinamika dan fluida dan bagaimana segala sesuatu bergerak melalui udara, sekitar ukuran nosel roket tertentu, dan dorongan, tapi itu bukan sains, itu hanya sebuah formula. Tidak ada perbedaan antara sains dan fiksi ilmiah,” kata Hughes sebagaimana dilansir Associated Press, Rabu (22/11).

Meski ilmu roket seringkali dianggap sebagai puncak dari sebuah pemikiran ilmiah, misi Hughes didasari oleh sebuah pemikiran yang sama sekali tidak ilmiah atau rasional. Dia menolak konsensus umum bahwa bumi itu bulat, dan penerbangannya sebagian besar disponsori oleh sebuah kelompok yang disebut Penelitian Bumi Datar.

Dengan harapan membuktikan teori datar Bumi benar, Hughes mengatakan, dia berusaha untuk terbang cukup tinggi sehingga dia bisa mengumpulkan bukti yang menyangkal fakta bumi itu bulat. Dia menambahkan, penerbangan lainnya akan membawanya puluhan kilometer ke angkasa dan membuatnya dapat membuktikan “sekali untuk selamanya kebenaran teori bumi datar”.

“Inilah raja dari semua penipuan. Dan sekali domino ini jatuh akan lebih banyak orang percaya dan berpindah ke sisi ini, sampai kemudian, struktur domino, tipuan yang lain juga akan berguguran,” ujar Hughes.

Upaya Hughes kali ini ternyata bukan yang pertama kali dia lakukan. Pada 2014, dia pernah mencoba upaya serupa di Arizona yang menyebabkannya menderita luka-luka dan terpaksa lumpuh selama beberapa pekan. Namun, kegagalan sebelumnya tidak membuat Hughes gentar.

“Ini menakutkan, tapi tak satu pun dari kita yang keluar dari dunia ini hidup-hidup. Saya suka melakukan hal-hal luar biasa yang tidak dapat dilakukan orang lain, dan tidak ada seorang pun dalam sejarah manusia yang telah merancang, membangun dan meluncurkan dirinya dalam roketnya dibuatnya sendiri,” pangkasnya.o-zon