PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran dan Habib Ismail bin Yahya bertekad semua daerah bisa terakses jalan, sehingga ke depan tidak ada lagi daerah yang terisolasi. Hal ini dibuktikan dengan terus membuka akses trayek layanan baru dari 2016-2020.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng Yulindra Dedy menyampaikan, Sugianto dan Habib sangat konsen terhadap transportasi darat, air dan udara. Transportasi darat, sudah banyak angkutan perintis mulai dibuka di Kalteng yang dikoordinasikan dengan pihak Balai Pengelola Transportasi Darat.
“Tahun ini saja ada 12 trayek baru untuk menghubungkan daerah-daerah yang belum dilintasi oleh angkutan umum. Tahun depan sudah diusulkan 3 titik lagi, sehingga bisa bertambah. Kami juga terus cek daerah-daerah yang perlu dukungan angkutan perintis, sehingga seluruh wilayah Kalteng pada saatnya terjangkau semua,” kata Yulindra, Minggu (1/11)
Dari data Dishub Kalteng, 12 rute trayek angkutan darat tersebut, Sampit-Samuda 40 Km, Muara Teweh-Benangin-Lampeong 122 Km, Palangka Raya-Bahaur 166 Km, Kasongan-Baun Bango 66 Km, Kapuas-Dadahup-Palingkau 51 Km, Terminal Natai Suka-Kotawaringin Lama 55 Km, Buntok-Tabak Kanilan 45 Km, Muara Teweh-Bukit Sawit 34 Km, Pangkalan Bun-Dermaga RORO-Pelabuhan Pelni 25,7 Km.
Kemudian Pangkalan Bun-Kubu/KRaya 62,2 Km, Pangkalan Bun-Pangkut 93 Km, Sampit-Parenggean 102 Km. Pangkoh-Bahaur terus berjalan, sampai ke Dadahup daerah food estate dan sudah ada angkutan perintisnya dengan biaya yang cukup murah.
Selain 12 trayek tersebut, jelas Yulindra, Pemerintah Provinsi Kalteng juga terus mengusulkan trayek baru ke daerah yang masih belum terjangkau, sehingga sampai pada saatnya bertambah terus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, fasilitas keselamatan jalan setiap tahun dilengkapi dan mana yang kurang ditambahkan lagi. Kemudian memetakan daerah yang rawan kecelakaan, pada saatnya akan dipasang rambu-rambu lalu lintas dan lokasinya cukup banyak. Tahun ini arahnya ke lokasi pariwisata.
Dari sektor transportasi udara, Bandara Tjilik Riwut sudah difungsikan sejak 2019 dan saat ini diajukan lagi untuk perpanjangan landasan pacu (runway). Kemudian Bandara Muhammad Sidik, pengganti Bandara Beringin di Muara Teweh, Barito Utara yang sudah dikunjungi oleh Menteri Perhubungan beberapa waktu lalu, memastikan bahwa pembangunannya sudah selesai dan rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI, namun saat ini sudah ada pesawat perintis yang mulai masuk.
Kemudian usulan kabupaten/kota untuk Bandara juga disampaikan melalui provinsi kepada Kemenhub. Misalnya di Kotawaringin Barat, diusulkan bangun Bandara baru karena kondisi landasan pacu di Bandara Iskandar sudah tidak bisa diperpanjang lagi, sehingga diusulkan untuk bangun yang baru di Surya Borneo Industri (SBI) yang sudah ditetapkan sebagai kawasan industri.
Sementara transportasi air, papar Yulindra, Pemprov juga sudah mengusulkan untuk pembangunan dermaga sungai Kalteng , 3 dermaga di Pulang Pisau dan 5 dermaga di Kuala Kapuas, ditambah dengan pengembangan Pelabuhan Bahaur untuk mendukung pengembangan food estate, sehinga nanti ada gudang dan bongkar muat tidak hanya penyeberangan orang.
“Kemudian sudah berkomunikasi juga dengan Dirjen laut supaya segera diberikan izin operasional untuk Dermaga Batanjung di Desa Batanjung, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas,” jelasnya. yml