SAN FRANCISCO/tabengan.com – Negara antariksa virtual pertama Asgardia telah sampai ke orbit Bumi rendah setelah melepaskan diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Rabu (6/12).
Asgardia meluncur ke ISS dengan pesawat ruang angkasa Orbital ATK Cygnus pada bulan November, membawa setengah terabyte data ke orbit untuk membangun wilayah berdaulat untuk 152.000 warganya.
Dengan langkah terakhir ini berarti Asgardia telah menjadi negara pertama yang memiliki wilayahnya di luar angkasa – dan para pejabatnya kini meminta warganya mencalonkan diri untuk membuat parlemen.
Satelit Asgardia-1 hanya seukuran bongkahan roti, tapi membawa semua yang dibutuhkan untuk membangun kebangsaannya di orbit Bumi rendah. Hal itu termasuk konstitusi, simbol nasional, dan informasi pribadi dari ribuan warga negara.
Pejabat dari negara antariksa itu mengatakan Asgardia-1 dilepas setelah kapal Cygnus turun dari ISS dan pindah ke tempat yang lebih tinggi.
“Peluncuran satelit Asgardia-1 awal bulan ini yang mewakili negara independen pertama di luar angkasa telah menciptakan kegembiraan yang luar biasa di seluruh dunia,” kata Igor Ashurbeyli, Kepala Negara Asgardia.
“Hari ini, saya senang untuk berbagi bahwa Asgardia-1 dilepaskan dan berada dalam penerbangan otonom di orbit rendah Bumi. Tujuan kami selanjutnya adalah memastikan pemilihan parlemen berhasil menjamin bahwa warga negara diwakili melalui institusi demokratis yang berfungsi dengan baik.”
“Kami mengundang calon terbaik, paling cerdas, dan paling antusias untuk mencalonkan diri ke parlemen Asgardia. Inilah kesempatan untuk menjadi salah satu pelopor pertama yang mendefinisikan kembali masa depan umat manusia di luar angkasa,” ujar Ashurbeyli.
Asgardia tetap di ISS selama kira-kira tiga minggu setelah meluncur di atas roket Antares dari Fasilitas Penerbangan Wallops NASA di Virginia pada 12 November.
Dengan melakukan orbit tersebut, memenuhi persyaratan terakhir yang diperlukan untuk masuk ke PBB, menurut Asgardia. Asgardia telah merancang sebuah konstitusi yang telah diterima.
Bahkan Asgardia memiliki cryptocurrency sendiri yang disebut Solar, yang terdaftar di Kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa. Bangsa pertama di angkasa ini juga memiliki bendera dan lambang.
Indonesia
Asgardia, negara antariksa pertama yang akan dibangun, juga menarik minat warga Indonesia. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, per Juli 2017, sudah ada 6.505 warga Indonesia mendaftarkan diri ke negara antariksa yang namanya terinspirasi dari tempat tinggal Dewa Thor itu.
Sebanyak 84 persennya merupakan laki-laki. Sedangkan 16 persen sisanya perempuan. Jumlah tersebut dapat dilihat langsung di halaman situs asgardia.space.
Hingga kini, sudah ada 275.246 orang dari seluruh dunia mendaftarkan diri sebagai warga negara Asgardia. Angka tersebut jelas akan terus meningkat mengingat pendaftaran masih terus dibuka. t-co