Eiger Lamandau Gagal Rebut Gelar WBC Youth

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Petinju kelahiran Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Hamson Eiger Lamandau yang bertanding melawan Hinata Maruta juara WBC Youth di Ikeda Shiritsu Sarsukiyama Taikukan di Osaka, Jepang, Minggu (26/3), masih belum mampu merebutkan juara WBC Youth.

Eiger yang dihubungi wartawan Tabengan via telepon dari Palangka Raya, tadi malam, mengatakan Ia kalah KO di ronde ke-7 dari Hinata. Pertandingan itu digelar sekitar pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 12.00 WIB. “Mohon maaf saya belum bisa melakukan yang terbaik untuk Indonesia kali ini, saya harap ini menjadi pelajaran bagi saya dan akan mencobanya lain waktu untuk membuktikan kepada Indonesia bahwa aku bisa,” kata Hamson, via telepon seluler.

Hamson menuturkan, pertandingan memasuki ronde 7 terpaksa dihentikan karena wasit tak ingin terjadi apa-apa pada petinju. Pada saat itu hidungnya pecah dan mengeluarkan darah. Mata sebelah kiri bengkak hingga tidak bisa melihat lagi karena terkena pukulan lawan.

Petinju yang satu sasana dengan Daud Yordan itu berangkat dari Kalimantan Barat (Kalbar) pada 23 Maret lalu. Pada malamnya langsung melanjutkan perjalanan ke Jepang, tiba di Osaka pada 24 Maret sekitar pukul 10.30 waktu Jepang. Petinju yang juga dilatih oleh Damianus Yordan, kakak kandung Daud Yordan itu, langsung melakukan timbang badan. Berat Hamson Eiger 52,9 kg, sementara Hinata Maruta 53,4 kg.

Sementara itu, Daud Yordan yang merupakan senior Eiger Lamandau, berhasil menang KO atas petinju Thailand, Capee Phayom, pada pertarungan non-gelar di OCBC Arena, Singapura, Sabtu (25/3) malam. Pertarungan ini merupakan bagian dari gelaran “Battle of Champions: Road to Glory” dengan partai utama perebutan gelar juara kelas welter (66,6 kg) WBC Silver antara juara bertahan Charles Manyuchi (Zimbabwe) melawan penantang Quadratillo Abduqaxorov (Uzbekistan).

Kemenangan ini meneruskan tren positif Daud Yordan. Dia selalu menang dalam tujuh pertandingan terakhir. Rekor petinju berusia 29 tahun itu adalah 40 kali bertanding, dengan 37 kemenangan – 26 di antaranya KO – dan tiga kali menderita kekalahan. “Menang KO di ronde kedua, pukulan keras tangan kanan Daud sampai membuat lawannya terjengkang keluar ring,” kata penata tanding Mahkota Promotion, Urgyen Rinchen Sim.

Menurut Urgyen, target Daud memberikan kemenangan yang fantastis berhasil tercapai. Pasalnya pada ronde-ronde awal pertandingan, Daud sudah menunjukkan pertarungan hebat. Inilah kemenangan fantastis yang Daud targetkan, bahkan sampai keluar ring. Kita juga bersyukur Daud akhirnya menang, meskipun ini bukan pertarungan perebutan sabuk juara,” jelasnya.

Dengan kemenangan tersebut, sekali lagi Daud menunjukkan kemampuannya tak terkalahkan di depan publik Singapura. Sehingga semakin memotivasi untuk pertandingan berikutnya. yml/trb-com