MANILA/tabengan.com – Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte meminta kenaikan gaji hingga hampir delapan kali lipat dari bayaran yang diterimanya sekarang. Mantan Wali Kota Davao City itu beralasan, dirinya memiliki dua orang istri yang harus dihidupi.
Keinginannya itu disampaikan saat mengunjungi Kamp Jenderal Adriano Hernandez di Iloilo pada Kamis 22 Februari. Duterte mengklaim, gaji yang diterimanya saat ini hanya sebesar 200 ribu peso (setara Rp53 juta) tanpa ada tunjangan lain seperti uang makan dan lainnya.
“Saya sangat lelah dan Anda tahu berapa gaji saya? 200. Saya punya dua orang istri. Gaji ideal saya, jika harus memperkirakan, seharusnya mendapat, ini bukan bercanda, 1,5 juta (sebulan),” ujar Presiden Filipina Rodrigo Duterte, mengutip dari The Star, baru-baru ini.
Gaji presiden, menurut kebijakan, akan naik pada 2018 menjadi 298.083 peso (setara Rp76 juta) per bulan. Kenaikan tersebut sudah sesuai dengan Perintah Eksekutif No. 201 yang ditandatangani mantan Presiden Benigno Aquino pada 2016.
Perintah eksekutif itu mengubah jadwal kenaikan gaji bagi personel pemerintah sipil dan menjamin tambahan tunjangan bagi pegawai negeri sipil serta anggota militer. Gaji presiden akan kembali naik pada 2019, sesuai penjadwalan, yang akan terjadi dalam empat tahap.
Akan tetapi, kenaikan tersebut tidak akan mencapai jumlah yang diinginkan Rodrigo Duterte, yakni 1,5 juta peso (setara Rp395 juta). Pada tahapan keempat dari kenaikan gaji, yang diberikan pada 2019, bayaran bagi kepala negara hanya akan menyentuh angka 399.739 peso (setara Rp105 juta) per bulan.
Segala bentuk peraturan baru untuk menaikkan gaji tentu tidak akan menguntungkan Rodrigo Duterte. Konstitusi Filipina menegaskan bahwa tidak akan kenaikan gaji bagi presiden atau wakil presiden yang berlaku hingga masa jabatannya berakhir selama penambahan itu sudah disetujui sebelumnya. o-zon