Santri Ponpes dan KNPI Deklarasi Anti-Hoax

KUALA KAPUAS/tabengan.com – Jajaran santri di beberapa pondok pesantren bersama sekolah berbasis agama serta pengurus KNPI dan GP Ansor Kabupaten Kapuas mendeklarasikan anti-hoax.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi akan adanya upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di Kabupaten Kapuas oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab yang saat ini marak dengan menyebarkan isu hoax atau berita tak benar melalui media sosial.

Pimpinan Ponpes Babussalam Kapuas Ustaz Darwis Muhammad mengatakan, sekitar 200 orang pengajar dan santri ponpes sepakat menolak hoax dan isu SARA yang dapat mengadu domba serta mengganggu kamtibmas di Provinsi Kalteng dan siap untuk melakukan Deklarasi Damai.

“Pada intinya kami menyatakan mendukung upaya Polri dalam penegakan hukum terhadap pelaku hoax yang meresahkan masyarakat, terlebih saat memasuki masa pilkada ini. Setidaknya kami menginginkan pelaksanaan pilkada ini dapat berjalan dengan aman dan damai, tanpa ada perpecahan di masyarakat, yang pasti jangan sampai tempat ibadah dijadikan sebagai tempat kampanye,” katanya.

Senada dengan itu Ustaz Hasanudin SPdI, pengurus Ponpes Muhajirin Antang, mengatakan seluruh pimpinan dan santri dengan jumlah sekitar 50 orang menolak secara tegas akan adanya upaya memecah belah persatuan tersebut dan sangat mendukung upaya Polri dalam penegakan hukum.

Langkah yang dilakukan oleh Ditsosbud Intelkam Polda Kalteng ini juga mendapat apresiasi dari Wakil Ketua STAI Arbainsyah beserta seluruh dosen dan mahasiswanya, termasuk Sekretaris KNPI H Noorsalim S.Pd.I yang juga Ketua GP Ansor beserta jajarannya.

Dalam pernyataan sikapnya mereka bersepakat membantu Polri dalam memberikan informasi apabila ada orang-orang yang berupaya akan memecah persatuan dan kesatuan di Kapuas. c-yul