Golkar-NasDem Kritisi Pergantian Sekwan

Ketua DPW Partai NasDem Kalteng Faridawaty Darland Atjeh

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Mekanisme penggantian pejabat dilingkungan pemerintah Kalimantan Tengah (Kalteng), kembali menuai kritik. Kali ini, kritik muncul paska penggantian Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kalteng Tantan, yang dinilai tidak prosedural.
Ketua DPW Partai NasDem Kalteng Faridawaty Darland Atjeh, dalam surat terbuka yang dimuat pada laman media sosial facebook miliknya (Farida Darland Atjeh), menegaskan, Sekwan DPRD Kalteng masih tetap Tantan, belum ada nama lain. Unggahan ini juga menjadi sikap resmi Fraksi Partai NasDem di DPRD Kalteng, atas penggantian Sekwan DPRD Kalteng.
Wakil Ketua DPRD Kalteng Faridawaty Darlan Atjeh, menegaskan, sampai saat ini belum ada ada proses ataupun mekanisme penggantian Sekwan DPRD Kalteng. Sesuai UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pasal 202 ayat (2), dikatakan Sekretariat DPRD Provinsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 201 ayat (1) dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD Provinsi yang diangkat dan diberhentikan dengan keputusan gubernur, atas persetujuan pimpinan DPRD provinsi, setelah berkonsultasi dengan pimpinan fraksi.
Srikandi Partai NasDem ini menyampaikan, pada PP 18 Tahun 2016 Pasal 9 ayat (3) Sekretaris DPRD Provinsi sebagaimana dimaksud pd ayat (2) diangkat, dan diberhentikan dengan keputusan gubernur atas persetujuan Pimpinan DPRD Provinsi setelah berkonsultasi dengan Pimpinan fraksi.
”Pesan saya pribadi hanya satu, terlepas kita bisa menerima atau harus menolak, sebagai aparatur negara yang baik, dan layak memimpin suatu lembaga di bawah siapapun sebagai atasan langsungnya, wajib patuh dengan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara ini,” harap Faridawaty, Rabu (27/4/2022) di Palangka Raya.
Jika ada yang bilang pak Tantan kelamaan menjadi Sekwan, kata Faridawaty, pertanyaan balik saya adalah, sudah berapa kali kami mengusulkan untuk diproses, tapi selalu dijawab, biar pak Tantan sampai pensiun di dewan. Pimpinan dewan juga yang menginginkan demikian? Begitu kalimat yang saya dengar langsung di telinga saya.
”Kami juga tidak keberatan ketika pada waktunya diadakan proses lelang jabatan. Kami justru menunggu hasilnya untuk kemudian kami naikkan dalam rapat pimpinan, dan kami pilih.Bukan ujung-ujung dilantik, dan ada nama. Katanya sekwan itu memfasilitasi anggota dewan, masa berkenalan (silaturahmi) sebelumnya saja tidak pernah,” kata Faridawaty.
Sikap keberatan juga disampaikan politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Siti Nafsiah, yang segera berkirim surat terkait dengan polemik penggantian Sekwan DPRD Kalteng.ded