Nama dan Tanda Tangan Dipalsukan, Sekjen MADN Segera Lapor Polisi

Sekjen MADN Yakobus Kumis

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Viralnya proposal dan dokumen pembuatan buku bertajuk Menjaga dan Melestarikan Budaya Kearifan Lokal Masyarakat Dayak atas kehadiran Ibukota Nusantara di Pulau Kalimantan yang diduga mencatut nama Sekjen MADN Yakobus Kumis membuat gempar masyarakat adat Dayak.

Selain dugaan pencatutan nama Sekjen MADN, dalam proposal pembuatan buku tersebut juga menampilkan foto Presiden Joko Widodo dan Panglima Jilah.

Tidak ingin masalah semakin berlarut-larut, Sekjen MADN Yakobus Kumis menegaskan jika dirinya tidak pernah menandatangani surat terkait persiapan pembuatan buku tersebut. Proposal dan dokumen diketahui dibuat oleh seseorang.

“Saya selaku sekjen MADN merasa tanda tangan saya dipalsukan. Saya dirugikan baik secara materil dan imateril,” tegasnya ketika dihubungi via WhatsApp, Rabu (13/9/2023).

Yakobus pun memastikan akan mengambil langkah hukum atas dugaan pemalsuan tanda tangan dan dokumen tersebut. Laporan akana dilakukan dirinya selaku Sekjen MADN dan lembaga MADN ke Polda Kalimantan Barat.

“Karena itu kepada seluruh DAD provinsi se-Indonesia dan ormas Dayak se-Indonesia untuk tidak membuat heboh persoalan ini karena jelas ini pemalsuan,” ucapnya.

Upaya hukum harus segera dilakukan karena proposal dan dokumen yang beredar dapat menjurus kepada adu domba. Ia pun mempersilahkan jika Ormas TBBR juga melapor ke kepolisian jika merasa dirugikan.

“Proposal yang beredar saat ini sangat jelas bukan produk dari MADN. Karena formatnya jelas berbeda, termasuk alamat kantor. Karena kita sudah berpindah alamat,” tuturnya. fwa