PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Proses pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur terus berjalan dengan anggaran mencapai lebih dari seribu triliun. Masyarakat Dayak harus terlibat dalam pembangunan dan pengembangan IKN.
Menurut pandangan tokoh masyarakat adat Dayak Agustin Teras Narang, masyarakat Dayak harus dilibatkan secara aktif dalam pembangunan IKN. Masyarakat Dayak jangan hanya menjadi penonton ketika IKN tersebut telah dibangun.
“Masyarakat Dayak merupakan pemilik wilayah adat di Kalimantan Timur, oleh karena itu sangat penting bagi mereka untuk terlibat dalam seluruh tahap pembangunan IKN,” kata Gubernur Kalteng periode 2005-2015 di kegiatan Diskusi KGM PGI hari ke-2 di Hotel Aquarius Palangka Raya, Kamis (9/11).
Teras menekankan, ada kebutuhan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di kalangan masyarakat Dayak, supaya mereka tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan yang terjadi di tanah mereka sendiri.
“Namun, ada masalah yang dihadapi oleh masyarakat Dayak terkait kesempatan yang mereka terima dalam pembangunan IKN, karena sering kali mereka tidak diberikan kesempatan yang seimbang,” ujarnya.
Teras menyatakan, jika masyarakat Dayak diberi kesempatan, mereka pasti siap dan akan melakukan segalanya sebagai yang diharapkan.
“Pemerintah harus memastikan bahwa partisipasi masyarakat adat Dayak dalam pembangunan IKN diakui sebagai hal penting dan diberikan kesempatan yang sama dalam mendapatkan keuntungan dan kesejahteraan dari pembangunan IKN,” tegasnya.
Kontribusi masyarakat adat Dayak dalam pembangunan IKN sangat penting dalam melindungi aspek lingkungan, budaya dan tradisi yang ada di wilayah mereka.
“Partisipasi mereka dalam pembangunan IKN tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat adat Dayak itu sendiri. Tetapi juga bagi pembangunan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dari segi sosial, ekonomi dan lingkungan,” kata Teras.
Konferensi Gereja Masyarakat dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (KGM PGI) 2023 hari ke-2 diisi dengan diskusi dengan topik Pembangunan IKN dan Kepastian Keberlangsungan Ekosistem, dan juga Ekologi dan Perubahan Iklim.
Sebagai narasumber dihadiri Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Martin Billa, Direktur Ketenteraman dan Ketertiban Umum di Dawah Deputi Pengendalian Pembangunan Ronny R Pantow dan Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional Novia Widyaningtyas. jef





