Lukisan Presiden, Ungkapan Terima Kasih Napi

Tabengan.com – Ungkapan rasa terima kasih kepada seseorang bisa diungkapkan melalui banyak hal, seperti yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pangkalan Bun, mempersembahkan dua buah lukisan Presiden RI. Kedua lukisan itu hasil guratan tangan salah seorang warga binaan, dan dalam waktu dekat ini akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

Adalah Selamat alias Wisnu, salah satu warga binaan Lapas Kelas II B Pangkalan Bun, dengan cekatan dan penuh kehati-hatian memainkan pensil gambar di atas kertas melukis wajah Presiden dengan sempurna.

Kalapas Kelas IIB Pangkalan Bun Arief Gunawan mengatakan, satu lukisan hasil karya Selamat alias Wisnu sudah selesai, sedangkan satu lukisan lagi baru 80 persen.

“Ada dua buah lukisan untuk Presiden Joko Widodo, yang satu lukisan wajah, dan satu lukisannya lagi ketika Presiden Joko Widodo sedang menikmati keindahan matahari saat berkunjung ke Raja Ampat, saat Presiden hanya menggunakan sarung, saat ini lukisannya baru 80 persen,” kata Arief Gunawan usai acara Perayaan Paskah bersama di Lapas Kelas II B Pangkalan Bun, Minggu (24/4).

Arief mengatakan, dua buah lukisan untuk Presiden Joko Widodo sebagai ungkapan terima kasih atas remisi yang diberikan kepada nara pidana (Napi) seluruh Indonesia.

“Dua buah lukisan itu nantinya akan kami serahkan kepada Sekneg berikut dengan sepucuk surat ucapan terima kasih. Kami harap surat itu nantinya dapat balasan langsung dari Presiden, tentunya surat balasan itu akan kita serahkan kepada Wisnu yang melukis wajah Presiden,” terangnya.

Menurut Arief, Wisnu selain melukis Presiden Jokowi, sebelumnnya telah melukis empat buah lukisan wajah Menkumham, Sekjen Kemenkumham, Dirjen Pemasyarakatan dan Sesditjen Pemasyarakatan.

“Keempat lukisan itu sudah diserahkan langsung pada saat pameran Napi Craft di Jakarta yang diselenggarakan tanggal 5-8 April 2017, Wisnu kami ajak ke Jakarta, dan Wisnu pun yang menyerahkan lukisan itu baik ke Sekjen, Dirjen dan Sesditjen,” terangnya.

Arief mengatakan, Lapas Pangkalan Bun mewakili Kalimantan Tengah mengikuti pameran itu, dan Kalteng sudah 5 kali ikut pameran, baru ini mendapatkan juara sebagai Peserta Terinovatif.

“Kami sangat bersyukur begitu dapat kepercayaan mewakili Kalteng, langsung dapat Juara, dalam pameran itu, kami membawa kerajinan yang dibuat warga binaan kami, semua kerajinan itu dibuat dari barang barang yang tidak terpakai dan didaur ulang menjadi barang yang bernilai jual, kami juga memamerkan kaos yang disablon karya warga binaan kami juga,” imbuhnya.

Arief meneruskan, produk andalan Lapas Klas IIB Pangkalan Bun hasil karya warga binaan yang dipamerkan adalah tudung saji berhias khas Pangkalan Bun, kerajinan batok kelapa motor-motoran dan produk yang paling laris dibeli pengunjung adalah cermin dengan bingkai kayu ukir, dengan satuan harga Rp250 ribu.

“Yang berpakaian Dayak staf Lapas Pangkalan Bun, Fuad dan Shelvi, mereka jadi ikon karena pengunjung sangat antusias untuk berfoto bersama. Demikian juga dengan Wisnu, sudah terkenal di Pameran karena melukis Pak Menteri dan Pak Dirjen Pemasyarakatan serta pejabat lainnya dan beliau mengakui hasil lukisan Wisnu mirip banget,” pungkasnya

Bahkan menurut Arief, warga binaannya tengah mengerjakan pesanan tiga buah tudung saji berhias, pesanan itu dari Kementerian Perindustrian untuk dipajang di Terminal Bandara Soekarno jadi pameran ultimate sepanjang masa. yuliantini