Hukrim  

Dijerat Tali Hingga Dihujani Pukulan, Driver Maxim Korban Begal

BERHASIL SELAMAT - Hadi Prayetno, driver ojol korban pembegalan dua pria menunjukkan luka jeratan di leher. TABENGAN/FERY

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Nasib nahas dialami Hadi Prayetno (44) seorang pengemudi ojek online aplikasi Maxim. Bermaksud mencari rejeki, warga Jalan Mangga, Palangka Raya ini justru menjadi korban pembegalan, Selasa (3/9) malam.

Korban sempat dijerat lehernya dengan tali dan dipukuli dengan helm oleh penumpang mobilnya, Namun korban berhasil selamat karena terus menekan klakson mobil dengan kakinya sehingga pelaku panik dan kabur.

Peristiwa berawal ketika korban menerima orderan penumpang sekitar pukul 17.55 WIB dengan titik penjemputan di Jalan Tambun Bungai, depan Masjid Aqidah. Pukul 18.06 WIB, korban menjemput dua penumpang laki-laki dengan tujuan Sekretariat Cipta Sejati di Jalan Majapahit, Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau.

“Karena biasanya jalan RTA Milono padat kendaraan, akhirnya saya memutuskan lewat Jalan Adonis Samad, tembus Jalan Talawang untuk menuju Jalan Trans Kalimantan,” kata Hadi, ketika ditemui wartawan, Rabu (4/9) siang.

Sepanjang perjalanan, lanjutnya, obrolan terus berlangsung layaknya seorang penumpang dan pengemudi. Dimana satu pelaku berada di depan sebelah supir dan satu pelaku lainnya berada di kursi belakang, tepat di belakang kursi supir.

“Kami mengobrol sepanjang jalan, baik politik dan sebagainya. Satu pelaku mengaku warga Amuntai, Kalsel dan satunya warga Banjarmasin. Tidak ada hal yang mencurigakan,” tuturnya.

Ketika sampai di Jalan Talawang, pelaku yang berada di sampingnya kemudian meminta turun untuk kencing. Mendengar itu, ia lantas menepikan mobil.

Saat hendak menarik tuas rem tangan, pelaku yang berada di belakang langsung menjerat lehernya menggunakan tali dan pelaku di sampingnya menghujaninya dengan pukulan secara bertubi-tubi.

“Kejadiannya sangat cepat, leher saya dijerat seperti pakai tali dan pelaku disamping memukuli pakai tangan kosong. Saya sempat berusaha melawan hingga merasakan ada pukulan keras di kepala yang ternyata berasal dari helm,” jelasnya.

Hadi menambahkan, dalam perlawanan tersebut ia berhasil membunyikan klakson mobil menggunakan lutut secara terus menerus yang membuat pelaku panik dan segera keluar mobil untuk melarikan diri ke arah semak-semak.

“Saya sempat mendengar pelaku meminta rekannya mengambil pistol. Mendengar itu saya semakin panik dan terus melawan, hingga akhirnya mereka berdua kabur karena klakson mobil terus saya bunyikan. Ternyata pistol yang tertinggal adalah pistol korek api,” bebernya.

Usai berhasil selamat dari maut, ia lantas segera menghubungi istri dan rekannya untuk diminta tolong mengantarkan ke Rumkit Bhayangkara karena mengalami sejumlah luka.

“Kedua pelaku itu perawakannya ada yang tinggi sekitar 150 centimeter dan 160 centimeter. Saya harap kedua pelaku bisa cepat tertangkap. Saya sudah melapor ke Polsek Pahandut,” ungkapnya.

Hadi menyatakan tidak mengenal sama sekali kedua pelaku. Sedangkan nama di aplikasi Maxim yang memesan orderan ditulis nama “Efan”.

“Saya harap kejadian ini tidak terulang dan dialami teman-teman saya. Saya harap pengemudi online bisa turut berhati-hati,” pungkasnya. fwa