PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) telah dilaksanakan. Ratusan siswa yang belum beruntung di SMA/SMK Negeri saat ini tengah bersiap – siap untuk kembali mendaftar ke sekolah swasta.
Dari pantauan dilapangan banyak siswa-siswi dilingkungan Palangka Raya yang kecewa karena dalam papan pengumuman sekolah yang mereka tuju tidak terjantum nama mereka.
Tapi mereka tidak berkecil hati, rencananya ratusan siswa itu akan kembali mendaftar di SMA/SMK Swastas dilingkungan Palangka Raya yang rencananya akan dibuka tanggal 3-11 Juli 2017 nanti.
“Kita akan mencoba lagi untuk mendaftar di Sekolah Swasta, intinya kita harus sekolah biar masa depan cerah,” ucap Windi siswa asal SMPN 2 Palangka Raya.
Kepala SMAN 1 Palangka Raya Dra Badah Sari MM mengungkapkan, sekolahnya dalam PPDB Tahun Pelajaran 2017/2018 menerima 396 siswa dengan rincian untuk Jalur Zonasi kita akan menampung 277 calon peserta didik baru, Jalur Tidak mampu sebanyak 79 orang, jalur prestasi dan khusus ada masing-masing 20 kursi.
“Maaf bagi siswa-siswi yang belum beruntung, penerimaan ini sudah dengan prosedur yang berlaku yakni sistem Zonasi sesuai dengan Permendikbud,” ucap Badah.
Senada juga disampaikan Kepala SMKN 2 Palangka Raya Lilik Setyawati SPd. Tahun ajaran 2017/2018 SMKN 2 hanya menerima 324 siswa yang terbagi di 9 rombongan belajar di tiga jurusan yang tersedia.
“Pendaftar hampir 500 an, tapi yang diterima 324. Itu sesuai dengan daya tampung yang ada di SMKN 2 Palangka Raya,” ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kalteng Drs Gazali Rahman memastikan sekolah-sekolah di Bumi Tambun Bungai khususnya jenjang pendidikan menengah atas baik itu negeri atau swasta memiliki kualitas yang sama jika dilihat dari kualifikasi guru yang ada, yang membedakan hanyalah sarana dan prasarana sekolah.
“Jadi anak-anak dan para orang tua wali siswa jangan ragu untuk menyekolahkan anak-anak kita di sekolah Swasta, karena kualitas sekolah-sekolah swasta tidak kalah dengan yang negeri. Contohnya peraih UN tertinggi di Kalteng kemaren dari sekolah pinggiran,” tutupnya.nta