Hukrim  

Uang ASN Raib Rp19,5 Juta di Rekening BRI

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Seorang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengaku kehilangan uang di rekening tabungannya berjumlah Rp19.500.000, yang raib secara berturut-turut sejak 12-13 November 2019 lalu.

Kepada Tabengan, korban berinisial AR yang merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), warga Perum Betang Palangka Raya, Senin (18/11), menuturkan, dirinya terkejut ketika mendapati uang di rekeningnya raib secara misterius. Saat ini hanya tersisa Rp241.848 di rekening, padahal sebelumnya ada Rp19 juta lebih.

“Tanggal18 November 2019 pagi, pas saat mau ambil uang di ATM BRI Jalan Tjilik Riwut kok gak bisa. Setelah memasukkan kartu ATM, di layar muncul keterangan disuruh ganti PIN. Kemudian saya kontak call center pengaduan BRI, dianjurkan oleh call center untuk mengganti PIN, akhirnya saya coba untuk ganti PIN,” ungkap AR.

Lebih lanjut ia mengaku, setelah ganti PIN saat mengecek saldo ternyata hanya tinggal sebesar Rp241.848.

“Saya kaget tidak pernah melakukan transaksi, kok tinggal segitu saja uangnya, padahal terakhir saya melakukan transaksi, yaitu transfer biaya dan tarik tunai Rp1 juta melalui ATM BRI di Samsat Jalan RTA Milono pada 10 Novemver 2019,” jelasnya.

Setelah mengetahui kehilangan uang, lanjutnya, ia langsung mendatangi Kantor BRI di Jalan Ahmad Yani untuk mencetak rekening koran guna mengecek transaksi. Kemudian, hanya diberi nomor laporan oleh counter service (CS), dan malah disuruh menunggu 1-3 minggu.

“Saya sangat kecewa dengan pelayanan seperti ini, dan tidak ada kepastian untuk penyelesaiannya, akhirnya saya melapor ke Polresta Palangka Raya. Walau belum sempat di-BAP, namun saya sudah membuat permohonan untuk melihat rekaman CCTV-nya,” terangnya.

Sesuai dengan rekening koran, rincian kehilangan uang di rekening mulai terjadi pada 12 November 2019 pukul 22.14 WIB sebesar Rp3.000.000, pukul 22.15 WIB sebesar Rp3.000.000, pukul 22.16 WIB sebesar Rp3.000.000 dan Rp1.000.000. Keesokan harinya, pukul 03.52 WIB sebesar Rp2.500.000 berturut-turut hingga empat kali dengan penarikan jumlah yang sama.

“Saya tidak memakai sms banking maupun m-banking, karena hanya rekening untuk gaji saja. Seharusnya pihak BRI dapat segera menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat, saya sangat kecewa dengan pelayanan yang kurang tanggap ini,” ucapnya.

Sementara itu, menanggapi persoalan ini, pihak BRI melalui Asisten Manager Operasional, Subagiyo ketika dikonfirmasi Tabengan, Senin sore, membenarkan, telah menerima laporan dari AR.

“Kami memang sudah menerima laporan AR tersebut, dan saat ini sedang dalam proses pengecekan. Sesuai dengan prosedur pengaduan akan ditangani maksimal 20 hari kerja. BRI akan selalu mengutamakan nasabah, sekarang ini kami sedang kerjakan. Ini adalah urgent, jadi secepatnya akan kami selesaikan, yang jelas setelah cek selesai nanti akan ketahuan siapa yang melakukan penarikan dan di mana,” ujarnya.

Sedangkan untuk pengawasan mesin ATM, dia mengaku, dilakukan setiap hari sebanyak dua kali. Terkait dengan masalah ini, pihaknya akan melakukan penelitian dan berkoordinasi. sda