Merasa Kesal Dikekang Orang Tua, 2 Siswi Ngaku Diculik

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Entah apa yang ada dibenak keempat pelajar alias anak baru gede (ABG) ini. Lantaran kesal dikekang orang tua, 2 pelajar puteri yang masih berstatus siswi SMP swasta di Palangka Raya yang diduga dibantu 2 rekan prianya yang juga masih berstatus pelajar nekat mengaku bahwa dirinya menjadi korban penculikan.

Dalam melaksanakan aksinya tersebut, kedua 2 pelajar putri itu mengirim SMS dan via whats app (WA) ke nomor hp orang tuanya. Mendengar putrinya diculik, tentu orang tua mereka menjadi panik, dan langsung melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian, Sabtu (15/7) pagi.

Keempat ABG tersebut, masing- masing SS pelajar kelas II SMK Buntoi, Pulpis, lalu Rah pelajar kelas X SMK Al Islah Palangka Raya, kemudian 2 remaja putri yakni VY kelas III SMP NI dan ER kelas III MTS Raudatul Sibian, akhirnya berhasil diamankan polisi dibantu pihak LSR LPMT Kalteng di Barak SS Jalan Mendawai, Palangka Raya, Sabtu sore.

Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli melalui Kasat Reskrim AKP Ismanto Yuwono membenarkan adanya peristiwa tersebut, “Benar, kita telah mengamankan diduga tersangka serta korban penculikan/membawa lari anak di bawah umur,” katanya di Palangka Raya, Senin (17/7) siang.

Dijelaskan AKP Ismanto Yuwono, kejadian bermula ketika pelaku yang merupakan teman laki-laki korban mengajak teman wanitanya yaitu korban untuk jalan-jalan, kemudian menginap di barak. Kemudian tercetus ide, korban mengirimkan pesan melalui WA ke pihak keluarganya seolah-olah ia diculik dan diancam akan dibunuh.

“Adapun motif korban mengirim pesan ke orang tuanya, lantaran sakit hati karena tidak diperkenankan keluar rumah atau merasa dikekang keluarga,” jelasnya.

Terkait kasus tersebut, Ismanto menerangkan dari hasil visum et repertum dari kedua korban tidak ditemukan adanya tanda kekerasan seksual. “Pelaku sudah kita amankan. Namun mengingat di bawah umur, kita masih lakukan wajib lapor,” tegasnya.fwa