KUALA PEMBUANG/tabengan.co.id – Dua dari 4 Anak Buah Kapal (ABK) KM Karya Bersama yang tenggelam di perairan Seruyan pada Sabtu (15/7), hingga Senin (17/7) masih belum ditemukan.
Sementara 2 korban lainnya, Hairudin (nakhoda), sebelumnya diberitakan bernama Nasrudin– dan Syahrul Gunawan, selamat dan berhasil dievakuasi dari kapal Cumi-cumi setelah sebelumnya proses evakuasi di laut terkendala cuaca.
Keduanya dievakuasi dengan kondisi kelelahan menggunakan kapal barang dan tiba di Dermaga Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Kuala Pembuang, Senin pagi.
“Saya berenang sambil menarik mereka (Hasan dan Arpah), namun karena kelelahan. Akhirnya kami terpisah, saya tinggalkan satu dus mi instan untuk mereka,” kata Hairudin, ketika memberikan keterangan di RSUD Kuala Pembuang.
“Saya yakin kedua teman kami yang masih belum ditemukan masih bisa bertahan dan selamat, karena sebelum saya tinggal mereka berpesan minta diselamatkan,” ujarnya.
Hairudin menceritakan, dia beserta ABK lain bertolak dari Sedayu, Jawa Timur pada Senin (10/7), dengan membawa sembako dan material bangunan.
Saat di Sedayu, katanya, Kapal Motor (KM) Karya Bersama yang mereka gunakan mengalami kebocoran kecil. Namun, masih bisa diatasi dengan pompa. Di KM Karya Bersama terdapat 5 pompa.
Setelah beberapa hari berlayar dan masuk di wilayah 8 mil laut Seruyan pada Sabtu (15/7) pagi, tiba-tiba kebocoran besar terjadi di bagian belakang kapal. Akibat kebocoran itu, hanya berselang sekitar satu jam, kapal langsung karam.
Usai kapal tenggelam, dirinya beserta 3 orang awak kapal yakni Syahrul Gunawan, Arpah dan Hasan Basri, berenang menggunakan pelampung dari jerigen.
“Supaya tidak terpisah kami masing-masing mengikatkan diri pada pelampung,” ungkapnya.
Berjam-jam terombang-ambing di laut, mereka berempat kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke arah cahaya pada malam hari yang datang dari kapal cumi.
Hairudin menuturkan, sebelum memutuskan berenang ke arah kapal cumi, dia sempat menunaikan salat magrib di laut.
Dua jam berenang, Arpah dan Hasan Basri mengaku kelelahan dan tidak sanggup lagi berenang. Keduanya memutuskan untuk tetap tinggal tidak jauh dari titik kapal tenggelam. Dengan membawa bekal sedus mi instan.
Akhirnya, Hairudin dan Syahrul Gunawan yang merupakan ayah dan anak tetap melanjutkan berenang ke arah cahaya yang datang dari kapal cumi untuk meminta bantuan.
Setelah berjuang berenang sejauh kurang lebih 32 mil dari lokasi tenggelamnya kapal, akhirnya Hairudin dan Syahrul Gunawan berhasil selamat dan tiba di kapal cumi.
Sementara Kapolres Seruyan AKBP Nandang Mu’min Wijaya mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap 2 ABK yang belum ditemukan. Penyisiran dilakukan berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Pemkab Seruyan, BPBD Seruyan, PMI, RSUD, Dishub, termasuk Kodim Sampit, Badan Sar Nasional (Basarnas) Kotim. c-bam