YANGON/tabengan.co.id – Laga Grup B Piala AFF U-18, Kamis (7/) malam WIB, diwarnai hujan gol. Vietnam menghajar Brunai Darussalam 8-1, Indonesia melumat Filipina 9-0. Laga Timnas Indonesia U-19 kontra Filipina di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, berubah jadi ladang pembantaian. Feby Eka menjadi bintang setelah mencetak hattrick. Dengan hasil itu, Timnas Indonesia U-19 berhasil mengambil alih puncak klasemen dengan mengumpulkan 6 poin dari dua kemenangan. Posisi kedua dihuni Vietnam dengan koleksi tiga angka.
Brunei yang digilas Vietnam 8-1, berada di urutan ketiga karena menang 3-2 atas Filipina di laga perdana. Kendati melakukan sejumlah rotasi pemain melawan Filipina namun penampilan skuat asuhan Indra Sjafri tampak lebih matang.
Alur serangan yang dibangun Egy Maulana Vikri dkk lebih terarah dan mampu membuat lini belakang The Young Azkals kewalahan. Organisasi pertahanan Garuda Nusantara juga bermain lebih solid ketimbang saat melawan Myanmar di laga perdana. Indonesia berhasil mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 5-0. Egy Maulana Vikri dan M Iqbal masing-masing memborong dua gol ke gawang Filipina, sementara sisanya disumbangkan Feby Eka Putra.
Tempo permainan Indonesia lebih menurun di babak kedua setelah Egy Maulana ditarik keluar. Indra Sjafri sengaja mengistirahatkan top scorer-nya agar tampil bugar di laga selanjutnya. Indonesia baru bisa memperlebar keunggulan di menit ke-68 lewat aksi impresif Feby. Ini menjadi gol kedua Feby di laga ini setelah sebelumnya berhasil mencetak gol perdana di babak pertama. Feby benar-benar menjadi momok bagi penjaga gawang Filipina. Sepakan mendatarnya di menit ke-87 membawa Indonesia unggul 7-0. Ini menjadi gol ketiga Feby ke gawang Quincy Juliang. Indonesia memperlebar kemenangan menjadi 8-0 atas Filipina lewat eksekusi penalti M Rafli Mursalim. Indonesia menutup kemenangan 9-0 melalui gol Rezky Fandi di menit ke-91.
Pelatih timnas Vietnam U-19, Hoang Anh Tuan, ogah terlalu larut setelah menang telak 8-1 atas Brunei. Ia menilai timnya lebih fokus untuk menjalani sisa laga di Grup B. Ia menyebut Brunei bukan musuh ideal. “Lawan sepadan kami di grup ini adalah Myanmar dan Indonesia. Keduanya adalah tim kuat, sedangkan Brunei bisa dibilang beda level,” kata Hoang usai pertandingan. “Jadi sebelum lawan Indonesia kami tak boleh lengah. Target kami lolos semifinal siapapun lawannya,” ujarnya menambahkan.
Pelatih Brunei, Fujiwara Takao mengaku tak menyangka bisa kalah telak dalam laga ini. Namun ia ingin anak asuhnya tak menyerah dalam laga selanjutnya. “Kami ingin mencetak sejarah di sini. Kami belum menyerah dan akan berjuang keras saat melawan tim kuat seperti Myanmar dan Indonesia,” kata Takao. l6-com/g-com/k-com