PERU/tabengan.co.id – Keluarga seorang pemuda dari Peru yang meninggal dunia setelah menjalani operasi akar gigi menyampaikan penderitaan dan tekanan yang mereka alami saat jasad pria yang sudah meninggal itu terlihat bernafas pada pemakamannya. Beberapa kerabat pemuda itu menyadari tulang rusuk jasad yang berada di dalam peti mati tersebut tampak mengembang dan mengempis saat ‘mayat’ itu bernafas.
Watson Franklin Mandujano Doroteo, dari Kota Tingo María di Peru dinyatakan meninggal dunia oleh dokter setelah mengalami demam dan rasa dingin disekujur tubuhnya menyusul operasi akar gigi yang dijalaninya pada 21 Oktober. Tetapi, pada upacara pemakaman, keluarga segera memanggil dokter saat mereka melihat adanya tanda-tanda kehidupan pada tubuh Watson.
Berdasarkan laporan surat kabar Los Andes yang dilansir Independent, Jumat (27/10), dokter yang datang kemudian mengonfirmasi tanda-tanda kehidupan pada Watson dan menyatakan dia masih hidup. Pria itu kemudian dipindahkan dari peti mati dan dilarikan ke rumah sakit, tetapi di sana dia dinyatakan meninggal dunia.
Kerabat pemuda tersebut mengklaim bahwa Watson mungkin masih hidup sampai saat pemakamannya, hanya dalam keadaan terbius akibat obat-obatan yang telah diberikan selama operasi gigi.
“Mereka memberinya diazepam,” kata salah satu kerabat Watson. Diazepam adalah jenis obat penenang yang banyak digunakan sebagai obat bius sebelum operasi.
Kejadian di mana seorang yang diduga sudah meninggal ternyata bangkit lagi di pemakamannya beberapa kali pernah terjadi dan dilaporkan. Insiden pemakaman prematur itu biasanya disebabkan karena salah diagnosa terhadap orang yang diduga telah meninggal.o-zon