MUARA TEWEH/tabengan.com – Ribuan rumah di tujuh desa di Kacamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara (Barut) masih terendam bencana alam banjir akibat meluapnya Sungai Teweh, anak Sungai Barito.
“Banjir yang memasuki hari kedua ini merendam ratusan rumah warga di tujuh desa yang berada di bataran Sungai Teweh,” kata Sekretaris Camat Teweh Baru Adi Suwarman di Muara Teweh, Rabu (29/11).
Menurut Adi, desa yang terendam banjir itu dengan ketinggian antara 1-2 meter yakni di Desa Sabuh. Di desa ini sekitar 300 rumah terendam banjir. Kemudian Desa Hajak, ketinggian banjir mengakibatkan 300 rumah terendam, Desa Gandring dan Liang Buah masing-masing 100 rumah terendam.
Kemudian Desa Panaen dengan rumah terendam 150 buah, Malawaken sekitar 60 rumah terendam banjir dan Kelurahan Jambu sebanyak 500 rumah terendam banjir.
“Selain rumah fasilitas umum lainnya termasuk rumah ibadah dan sekolah juga terendam banjir,” katanya.
Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Teweh Baru ini merupakan banjir kiriman dari hulu Sungai Teweh yang sempat menerjang delapan desa di Kecamatan Teweh Timur yang kini sudah surut.
Sekcam Teweh Baru mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu bantuan dari pemerintah daerah setempat. Saat ini sejumlah kepala desa mencoba meminta bantuan di antaranya Desa Sabuh diupayakan mendapat bantuan dari perusahaan setempat.
“Kita harapkan banjir kiriman ini segera surut sehingga aktivitas masyarakat kembali normal,” ujar Adi.
Meluas
Sementara itu sehari sebelumnya dikabarkan akibat luapan Sungai Barito di Barut terus meluas karena ketinggian banjir di sejumlah desa merendam rumah warga.
“Saat ini banjir memasuki hari kedua terus naik dan merendam sejumlah jalan bahkan ada sejumlah rumah terendam banjir di kawasan tempat tinggal kami di Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru,” kata seorang warga Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru Irwansyah, Selasa.
Kelurahan Jambu yang terendam banjir yakni di Manggala RT 05 dan RT 06 dengan ketinggian air bervariasi antara 0,5 meter hingga 1,5 meter.
Banjir cepatnya naiknya sehingga sejumlah kawasan dataran masih terendam banjir.
“Kalau di wilayah hulu atau Kabupaten Murung Raya tidak hujan, maka banjir di daerah ini diperkirakan besok mulai surut,” katanya.
Sementara banjir yang melanda wilayah Kelurahan Lahei I dan Lahei II Kecamatan Lahei juga terus naik, ketinggian banjir di wilayah Kelurahan Lahei II sekitar 40 centimeter.
“Tadi malam banjir masih belum sampai ke jalan, namun pagi ini sudah merendam sejumlah kawasan rendah di Kelurahan Lahei I,” kata Sekretaris Kecamatan Lahei, Sukarto.
Dia mengatakan banjir yang paling parah dialami Kelurahan Lahei I yang pagi ini sudah mencapai hampir 1 meter dan ada rumah warga yang mulai terendam banjir.
“Jalan menuju ke Kelurahan Lahei I sudah tidak bisa dilewati kendaraan bermotor dan hanya bisa dijangkau menggunakan perahu bermotor atau sampan,” kata dia.
Sementara, berdasarkan pantauan di dalam kota Muara Teweh, sejumlah rumah yang berada di dataran rendah juga mulai terendam banjir seperti di Jalan Dahlia Gang Paraguai dan Jalan Panglima Batur, sementara Jalan Imam Bonjol dan Jalan Merak sudah tidak bisa dilewati kendaraan bermotor roda empat dan dua.
“Kawasan tempat tinggal kami sudah tidak bisa dilewati kendaraan bermotor karena ketinggian banjir sekitar 0,5 meter,” kata warga Jalan Imam Bonjol Muara Teweh, Hamsi. ant