LONDON/tabengan.com – Chelsea dan Arsenal bertemu lagi hanya seminggu setelah bermain imbang 2-2 di Premier League. Kali ini, Kamis (11/1), mereka harus bertarung di babak semifinal Carabao Cup leg pertama. Bagi kedua tim, Piala Liga merupakan salah satu prioritas untuk meraih trofi musim ini. Mereka pun pasti tak mau main-main.
Leg kedua di kandang Arsenal akan digelar pada 24 Januari mendatang. Yang lolos akan menghadapi salah satu dari Manchester City atau Bristol City di partai puncak. Chelsea dan Arsenal sama-sama baru turun di putaran tiga FA Cup. Mereka sama-sama gagal meraih hasil yang memuaskan.
Tanpa sederet pemain inti sebagai starter, Chelsea hanya bisa imbang 0-0 di kandang Norwich City dan harus melakoni partai replay. Arsenal lebih parah. Berstatus juara bertahan, The Gunners tumbang 2-4 di markas Nottingham Forest dan tersingkir lebih awal.
Di Emirates Stadium seminggu lalu, Arsenal imbang 2-2 melawan Chelsea. Pasukan Arsene Wenger unggul lewat Jack Wilshere, tapi Chelsea bisa membalikkan skor melalui penalti Eden Hazard dan gol Marcos Alonso. Anak-anak asuh Antonio Conte gagal membawa pulang poin maksimal setelah Hector Bellerin mencetak gol balasan saat injury time. Kali ini, Arsenal harus bermain tanpa didampingi Wenger di pinggir lapangan. Dia masih menjalani skorsing tiga pertandingan.
Sementara Conte melakukan setidaknya sembilan perubahan pada komposisi pemainnya ketika imbang melawan Norwich. Menghadapi Arsenal, Conte jelas akan menyusun starting XI yang lebih baik. Arsenal sendiri kehilangan beberapa pemain yang cedera. Termasuk di antaranya adalah Olivier Giroud, Aaron Ramsey dan Granit Xhaka.
Pada pertandingan ini, Teknologi VAR (Video Assistant Referee) akan digunakan. FA ogah laga krusial ini dirusak kesalahan yang dilakukan juru pengadil di lapangan hijau. Karena itu, VAR bisa dianggap sebagai solusi untuk menghindari hal tersebut. Seperti diketahui VAR dapat dipakai dalam empat situasi yang meliputi gol, pemberian atau penolakan penalti, kartu merah, dan keputusan keliru wasit. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada babak ketiga Piala FA saat Brighton lawan Crystal Palace.
Namun, upaya yang dilakukan FA kurang mendapatkan respon positif Kepala wasit di Liga Inggris, Mike Riley. Ia mengatakan teknologi VAR tidak akan pernah sempurna 100{573a6405f2ae23ef04a9f8a21dcabb3e9c2c46ebbb0bbcda9fafa48e57c1bfd7}.
“Teknologi VAR akan memakan waktu. Anda sebenarnya meminta satu generasi wasit untuk belajar kembali atau belajar proses dan keterampilan baru? Karena itu, teknologi ini tidak akan pernah 100{573a6405f2ae23ef04a9f8a21dcabb3e9c2c46ebbb0bbcda9fafa48e57c1bfd7},” kata Riley, Selasa (9/1).
“Karena sangat subjektif pada hal-hal tertentu dan kami mengajukan pertanyaan yang jelas dan jelas. Masih akan ada perdebatan dan kami tidak membuat suatu keputusan melalui VAR,” tambahnya. FA tidak hanya akan menggunakan teknologi VAR pada leg pertama semifinal ini. Pada final kompetisi ketiga di Inggris ini di Wembley, 25 Februari mendatang, VAR juga akan digunakan. c-yit/b-net
Chelsea (3-4-3): Caballero; Azpilicueta, Cahill, Christensen; Moses, Kante, Fabregas, Alonso; Willian, Pedro, Hazard.
Arsenal (3-4-2-1): Ospina; Mustafi, Chambers, Holding; Bellerin, Elneny, Wilshere, Maitland-Niles; Ozil, Sanchez; Lacazette.