Sadis! Bos Sawit Dibunuh Lalu Dibakar

SAMPIT/tabengan.com – Aksi pembunuhan sadis menimpa seorang pimpinan sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit bersama asistennya di desa Bukit Batu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur. Kedua korban yaitu seorang pria HBCS (48) dan asistennya seorang wanita, Sum (35), ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan, Minggu (4/2) pagi.

Saat ditemukan, tubuh HBCS nyaris tidak bisa dikenali karena mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Mayatnya ditemukan berada di dalam mobil pikap Grandmax yang juga ikut terbakar. Sedangkan mayat asistennya ditemukan di dalam sebuah parit yang berjarak 50 meter dari lokasi mobil Grandmax tersebut. Kondisi tubuh Sum masih utuh, termasuk baju yang dikenakannya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, HBCS dan Sum berangkat dari Sampit, Sabtu (3/2), dengan membawa uang yang akan digunakan untuk membayar gaji karyawan perkebunan. Sekitar pukul 13.00 WIB, korban masih ada kontak dengan keluarganya. Saat itu korban menyebutkan posisinya sudah berada di gerbang PT Makin.

Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, korban dan asistennya sudah tidak bisa dihubungi lagi. Sekitar pukul 19.00 WIB, pihak keluarga juga belum bisa menghubungi korban dan memutuskan untuk melaporkan kepada aparat kepolisian dan melakukan pencarian.

Minggu (4/2) pagi, korban akhirnya ditemukan di ruas jalan eks Mentaya-Kalang di kawasan perkebunan kelapa sawit. Saat ditemukan kondisi mobil sudah terbakar dan korban mengalami luka bakar sangat parah di dalam mobil tersebut. Saat pemeriksaan dilakukan, tidak ditemukan uang yang dibawa oleh korban.

“Tidak terdengar teriakan atau seperti benda terbakar kemarin. Selain itu, lokasi tersebut kalau siang pasti masih banyak karyawan panen yang lalu lalang,” terang seorang karyawan perusahaan saat berada di kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit.

Beragam spekulasi mencuat terkait dengan kematian korban. Sebagian menduga kedua korban merupakan korban perampokan yang disertai pembunuhan. Namun ada juga yang menduga peristiwa ini bermotif dendam. Hingga Minggu (4/2) malam, jasad kedua korban masih berada di kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit.

“Masih belum tahu apakah dibunuh dulu baru dibakar, atau tewas karena terbakar. Masih menunggu dokter untuk melakukan visum,” terang petugas di kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit, tadi malam. c-arb