Penyerapan DAK Fisik Kalteng Rendah

RENDAH-Kepala Kanwil DJPb Kalteng Hari Utomo ketika rilis kepada sejumlah wartawan, Senin (25/9).TABENGAN/FERRY WAHYUDI

+  Provinsi Kalteng, Kapuas, Gunung Mas dan Bartim di Bawah 40 Persen

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Kalimantan Tengah memastikan akan segera jemput bola menyusul 12 kepala daerah di Kalteng kini dipegang oleh Penjabat (Pj).

Jemput bola penting dilakukan untuk memastikan penyerapan APBN, khususnya di DAK Fisik dan Dana Desa dapat tersalur sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan.

Sejumlah kabupaten akan diprioritaskan terlebih dulu untuk didatangi menyusul kurang bagusnya atau rendahnya angka penyerapan APBN di DAK Fisik.

Kepala Kanwil DJPb Kalteng Hari Utomo mengatakan, kinerja penyaluran DAK Fisik per 25 September 2023 kini baru mencapai realisasi 48,91 persen atau Rp686,08 miliar dari jumlah pagu sebesar Rp1.402,73 miliar. Sejumlah daerah masih belum menunjukkan angka kinerja yang bagus karena berada di bawah 40 persen. Yakni Provinsi Kalteng dengan 38,53 persen, Kapuas 34,60 persen, Gunung Mas 36,96 persen, dan Barito Timur dengan 35,80 persen.

Hari Utomo untuk mengungkapkan jika untuk DAK Fisik tidak bisa mempertahankan irama seperti tahun lalu yang menjadi nomor 1 dalam penyerapan DAK Fisik. Saat ini beberapa Pemda masih berlomba untuk membuat kontrak guna menghasilkan output belanja modal.

“Untuk DAK fisik kami akan kembali mengingatkan konsistensi Pemda untuk bisa segera mengakselerasi kegiatan,” katanya, Senin (25/9).

Lebih lanjut dikatakan Hari Utomo, banyaknya kepala daerah yang kini dipegang oleh Pj dipastikan dapat berpengaruh terhadap upaya penyerapan APBN dalam waktu dekat. Mengingat mereka (Pj Kepala Daerah) akan melakukan adaptasi terlebih dulu.

Ia pun mengambil contoh Pemkab Kapuas yang terlebih dulu diisi oleh Pj dan sempat vakum satu bulan. Di sisi ini, DJPb Kalteng melakukan akselerasi kegiatan dengan masuk melalui birokrat dan segera melakukan konsolidasi dengan OPD setempat.

“Adanya PJ sangat berpengaruh untuk penyerapan anggaran, sebenarnya sudah tidak ada waktu untuk transisi karena kita sudah memasuki kuartal keempat,” katanya.

Guna menggenjot percepatan penyerapan APBN, pihaknya akan segera melakukan jemput bola. Melihat berdasarkan data penyerapan, pihaknya akan terlebih dulu memfokuskan kepada Kabupaten Lamandau, Barito Timur, Barito Selatan, Katingan dan Pulang Pisau.

“Secepat mungkin kita akan melakukan jemput bola ke kabupaten-kabupaten agar penyerapan anggaran berjalan lancar dengan adanya kepala daerah yang diisi oleh Penjabat,” tuturnya. fwa