PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah banyak masyarakat sudah mulai mencari bingkisan (hampers) untuk diberikan ke saudara, relasi hingga orang tercinta. Nah, salah satu hampers favorit yang ada di Kota Palangka Raya yakni hampers aneka kue Lebaran.
Nanik Nurhayati (40) yang akrab disapa Mama Nindya, seorang pedagang kue Lebaran menyediakan hampers untuk dijual dan dibagikan menjelang Lebaran.
Mama Nindya mengaku sudah berjualan hampir lebih 13 tahun. Berawal dari kegemarannya yang senang membuat aneka kue-kue tiap jelang hari raya keagamaan.
“Alhamdulillah saya sudah berjualan kue Lebaran ini sejak merintis dari tahun 2011 sampai dengan sekarang. Bahkan saya jualan dulu dari zaman BBM (Blackbery Mesengger) hingga mulai melayani via online WhatsApp, Instagram dan Facebook,” ungkap Mama Nindya kepada Tabengan, Rabu (3/4).
Ia juga mengatakan, dari menjual via online juga menjual di rumahnya yakni Nindya Cake & Cookies yang beralamat di Jalan Raden Saleh Gang Bersama Nomor 7B Palangka Raya.
“Saya membuat kue Lebaran tergantung orderan dan permintaan saja dan tidak ready setiap saat, tergantung pesanan dari pembeli maunya seperti apa dan kami membuatkan,” tuturnya.
Wanita berkerudung tersebut menuturkan, ia menjual aneka kue Lebaran baik kue kering dan basah. Adapun orderan kue yang menjadi favorit jelang Lebaran dan menjadi best seller yakni Kue Nastar, Putri Salju, Sagu Keju dan juga Palm Suikers.
“Untuk Nastar dan Putri Saljunya harganya Rp85.000 per toples, kemudian untuk Sagu Keju dan Palm Suiker itu harganya Rp75.000 per toples,” imbuhnya.
Sedangkan untuk aneka parsel atau hampers yang ready jelang Lebaran itu disesuaikan dengan isi toples dan kue yang ingin dipesan, di antaranya isi 1 toples tabung 750ml Rp85.000, isi 2 toples tabung 750ml Rp160.000, isi 2 toples tabung 600ml Rp130.000.
Kemudian, untuk isi 2 toples kotak 350gr Rp120.000, isi 2 toples bulat 250gr Rp85.000, isi 4 toples bulat 250gr Rp160.000 dan isi 2 toples bulat 500gr Rp160.000.
Nindya mengaku biasanya jelang Lebaran seperti ini omzet tertingginya yang dia dapat per bulan mencapai puluhan juta rupiah.
“Kami bersyukur biasanya jelang Lebaran omzet bisa mencapai hingga Rp50.000.000 per bulan, namun di tahun 2024 jelang Lebaran ini sepertinya omzetnya menurun. Namun berharap dagangan laris hingga Lebaran,” imbuhnya.
Adapun tantangan yang dialami penjual kue Lebaran seperti ini adalah sudah muncul banyak pesaing, tetapi ia tetap fokus untuk menjual kue Lebarannya.
“Harapannya ya semoga jualan kue Lebaran saya habis dan pelanggan puas dengan hasil kue-kue dan hampers yang saya jual, sehingga bisa membeli kembali kue saya. Dan harapan lainnya juga semoga saya bisa segera memiliki toko kue sendiri,” pungkasnya. rmp
