INVESTASI TIONGKOK-Teras Narang: Berkolaborasi dengan Kelompok Tani Lokal

INVESTASI TIONGKOK-Teras Narang: Berkolaborasi dengan Kelompok Tani Lokal

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Senator Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang (Terang) turut angkat bicara perihal ketertarikan Tiongkok melakukan investasi di Kalteng berkenaan dengan masalah pertanian. Sebuah investasi yang menarik dan disambut baik.

Menurut Bapak Pembangunan Kalteng ini, pemerintah mencapai kesepakatan terkait pengembangan pertanian padi di Kalteng dengan pemerintah Cina. Hal ini menurut Menteri Koordinasi Maritim dan Investasi merupakan salah satu hasil dari Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI–RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

“Sebagai wakil daerah Kalteng di DPD RI, saya menyambut baik dan memberikan apresiasi, adanya rencana kerja sama ini, dan berharap sungguh agar dapat terealisasi. Saya berpandangan bahwa kerja sama ini adalah sebagai terobosan, bila benar dapat direalisasikan dengan terencana dan pelibatan para ahli, serta masyarakat petani setempat,” urai Gubernur Kalteng 2 periode ini, Kamis (25/4), di Palangka Raya.

“Saya sangat merindukan, Kalteng sebagai lumbung pangan dan energi dapat tercapai dari dulu. Itu sebabnya dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nomor 15 Tahun 2015, sudah ditegaskan salah satu tujuan daerah kita adalah menjadi lumbung pangan,” tambah tokoh Kalteng ini.

Menurut Teras Narang, meski sudah ada banyak macam kegagalan, dalam upaya pengembangan sektor pertanian lewat model lumbung pangan di Kalteng sejak era Presiden Suharto, namun saya selalu bersemangat bila ada itikad pengembangan yang bisa dilakukan.

Usaha jauh lebih baik, ketimbang tidak melakukan apa-apa, atau meski usaha itu akhirnya mungkin belum berhasil sebagaimana yang diharapkan. Setidaknya, usaha menunjukkan kita serius ingin melakukan kerja-kerja kerakyatan untuk kemanfaatan dan kesejahteraan bersama.

Teras Narang berharap, pemerintah daerah di Kalteng pada semua tingkatan, juga serius menggarap sektor pertanian kita. Menjadikannya satu prioritas pembangunan di kabupaten maupun kota dan bila perlu dalam sinergi dan kolaborasi antardaerah, serta dengan pihak manapun yang mempunyai niat dan kepedulian.

Teras Narang mengingatkan, studi kelayakan yang pernah disokong pemerintah Belanda, Kalteng disebut punya potensi sekitar 350 ribu hektare, dapat dikembangkan sebagai pertanian padi. Data ini tentunya bisa jadi rujukan, untuk pengembangan lumbung pangan yang serius dengan mitra lokal kelompok tani yang telah ada.

Belum lagi bila, agenda kerja sama dengan Tiongkok bisa menghasilkan pola tani modern dan memiliki prospek cerah, maka regenerasi petani muda juga akan lebih menjanjikan. Melalui agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Kalteng 2025-2045,

“Saya harap, isu pengembangan pertanian dan upaya menjadikan Kalteng sebagai lumbung pangan, dapat diprioritaskan. Termasuk membangun mekanisme koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah pusat untuk menarik lebih banyak investasi di bidang ini. Menyatukan agenda bersama, termasuk lewat rencana kerja sama dengan Tiongkok yang sedang digadang pemerintah,” ungkap Teras Narang.

Teras Narang menyampaikan, era sekarang ini tidak lagi kita harus tertutup dengan dunia luar. Hadirnya pertanian yang dibawa Tiongkok, akan mendorong SDM yang dimiliki untuk terus maju, dan berkembang. Tiada kata lain yang harus dilakukan selain meningkatkan diri dan kualitas diri. ded