Karuhei Bantu Atlet dengan Dana Pribadi

BANTU ATLET- Karuhei TN Asang menyerahkan bantuan secara pribadi berupa kaus tim kepada pemain sepak bola Kalteng Putri di Stadion Tuah Pahoe, Jumat (3/9). TABENGAN/LIU

PALANGKA RAYA/TABENANG.COMPernah merasakan suka duka menjadi atlet, membuat Karuhei TN Asang sangat peduli dengan atlet. Dia membantu dengan uang pribadi maupun berupa perlengkapan peralatan latihan dan tanding kepada atlet yang ada di Kota Palangka Raya.

Ketika ditemui, Jumat (3/9), Karuhei mengaku sejak kecil memang mendambakan menjadi atlet, memulainya dengan atlet bola voli sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia masuk Sekolah Guru Olahraga (SGO) pada 1987 untuk mengembangkan bakatnya menjadi seorang atlet.

“Ternyata di SGO saya disambut oleh guru sekaligus seorang pelatih atletik, namanya Pak Toni, saya diarahkan ke atletik karena saingan kurang katanya. Saya ikut di Pekan Olahraga Daerah, saya diturunkan di jalan cepat langsung juga karena saya punya motivasi yang kuat dari dalam diri untuk jadi atlet,” kata pria kelahiran Desa Tewang Panjang, Kabupaten Katingan, 3 Agustus 1968.

Berangkat dari prestasi itu, kemudian ikut Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) 1988 dan lolos. Semenjak itu, ia selalu lolos ke event tersebut dan terakhir tampil di PON Jawa Timur 1996. Pada usia 41 tahun, Karuhei mengikuti Pra-PON 2000 namun tidak  lolos. Saat itu masih bisa berjalan 1 jam 43 detik, sementara limit untuk lolos 1 jam 42 menit.

Sejumlah prestasi diraihnya pada saat mengikuti PON, di antaranya 1993 medali perunggu, 1996 medali perak. Kemudian 1995, ia dipanggil untuk Pelatnas SEA Games Thailand dan Kejuaraan Asia yang dibuka langsung oleh Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Presiden RI. Pada 1997 dipanggil ke Pelatnas SEA Games, namun tidak ikut karena persiapan prajabatan pegawai.

Setelah itu, Karuhei meniti karier di bidang kepelatihan dan mulai melatih atlet jalan cepat pada 2003 dan berhasil. Atlet di bawah binaannya baik di program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) maupun di luar selalu lolos PON dan berhasil meraih prestasi.

Bahkan, ada atlet binaannya yang dipanggil ke Pelatnas untuk mengikuti event Asia maupun dunia, seperti Eko Rimbawan pernah tampil di Asian Games, SEA Games maupun kejuaraan di Eropa membawa nama Indonesia.

Ketika menjadi atlet, Karuhei mengaku sering mendapatkan perhatian, dorongan moril dan bantuan walaupun seadanya waktu masih menjadi atlet, belum berupa materi. Berangkat dari itu, ia selaku pembina olahraga, pengurus cabang olahraga dan juga pelatih, terketuk hati untuk membantu atlet yang perlu dibantu melalui cabang olahraganya.

Karuhei berpesan kepada para atlet, kalau ingin berprestasi baru berlatih serius, memiliki motivasi untuk menjadi juara, disiplin karena itu kunci utamanya. Apalagi menjadi atlet di cabang olahraga yang nomor pertandingannya beregu diperlukan kekompakan untuk meraih prestasi. Sekarang perhatian kepada atlet sudah banyak baik dari pemerintah, swasta maupun pelaku olahraga dibandingkan dengan zaman dirinya sebagai atlet. yml